JAKARTA, Ifakta.co | Saham-saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat (27/6/2025), dipimpin oleh pasar Jepang, seiring dengan sentimen positif dari reli saham-saham teknologi Amerika Serikat. Kenaikan ini terjadi di tengah perhatian investor terhadap data inflasi Tokyo yang menunjukkan penurunan, sehingga memicu spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menahan diri untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Indeks Nikkei Jepang melonjak lebih dari 1%, didorong oleh sektor teknologi yang mengikuti jejak kenaikan saham-saham raksasa di Wall Street semalam. Saham-saham semikonduktor dan produsen chip menjadi motor utama penguatan, di tengah optimisme terhadap permintaan global yang terus tumbuh.
Di sisi lain, inflasi inti Tokyo yang sering dianggap sebagai indikator awal tren inflasi nasional tercatat melambat lebih dari perkiraan pada bulan Juni. Data ini memperkuat pandangan bahwa tekanan harga di Jepang mulai mereda, sehingga mengaburkan prospek langkah pengetatan moneter lebih lanjut dari BoJ.
Iklan
“Data inflasi Tokyo yang lebih lemah memberikan ruang bagi BoJ untuk menunda kenaikan suku bunga berikutnya. Hal ini menjadi katalis positif bagi pasar saham, terutama sektor yang sensitif terhadap suku bunga,” ujar seorang analis di Tokyo.
Pasar saham lainnya di kawasan Asia, seperti Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong, juga bergerak menguat, meskipun tidak sekuat Jepang. Sentimen global yang membaik, terutama setelah Nasdaq dan S&P 500 mencetak rekor baru berkat lonjakan saham-saham teknologi, turut mendorong investor Asia untuk kembali ke aset berisiko.
Para pelaku pasar kini menanti data inflasi AS yang akan dirilis pekan depan, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter Federal Reserve dan dampaknya terhadap pasar global.
(FA)