Jakarta, IFAKTA.co – Pasar saham Asia memperpanjang kenaikan pada perdagangan Rabu (25/6), mengikuti reli kuat di Wall Street semalam. Sentimen investor membaik setelah adanya kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat antara Israel dan Iran, meredakan kekhawatiran atas potensi eskalasi konflik di Timur Tengah.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik lebih dari 1%, sementara indeks Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan masing-masing menguat sekitar 0,8%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia juga bergerak positif, didukung oleh penguatan saham-saham pertambangan dan energi.

Lonjakan di pasar saham AS menjadi katalis utama setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Investor global menyambut positif kabar bahwa ketegangan geopolitik di Timur Tengah mulai mereda, mengurangi risiko gangguan terhadap rantai pasok energi global.

“Sentimen risiko kembali meningkat setelah konfirmasi gencatan senjata antara Israel dan Iran. Ini memberikan dorongan besar bagi aset berisiko, termasuk saham Asia,” kata seorang analis di Tokyo.

Selain faktor geopolitik, investor juga mencerna komentar dari pejabat Federal Reserve yang memberikan sinyal bahwa kebijakan suku bunga mungkin akan tetap stabil dalam beberapa waktu ke depan, mendukung selera pasar terhadap saham.

Namun, analis tetap mengingatkan bahwa pasar masih harus menghadapi sejumlah risiko, termasuk data inflasi yang akan dirilis akhir pekan ini serta perkembangan ekonomi global. (Jojo)