Dibentuk Kopdes Merah Putih, Wamen Viva Yoga: Koperasi Di Kawasan Transmigrasi Ikut Berkontribusi dalam Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Baru

- Jurnalis

Kamis, 6 Maret 2025 - 17:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wamen Transmigrasi RI Viva Yogi dalam suatu kesempatan saat bersama Mantan Wakil Presiden RI, M. Yusuf Kalla.dok-istimewa/@fazza

Wamen Transmigrasi RI Viva Yogi dalam suatu kesempatan saat bersama Mantan Wakil Presiden RI, M. Yusuf Kalla.dok-istimewa/@fazza

JAKARTA, Ifakta.co – Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi Viva Yoga Mauladi bersyukur terkait kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang telah membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. “Dibentuknya Kopdes Merah Putih selaras dengan visi dan platform dibentuknya Kementerian Transmigrasi,” tutur Yoga kepada awak media di Jakarta pada, Kamis (06/03/2025).

Koperasi dikatakan Wamen Yogi, merupakan bagian penting dalam pembangunan kawasan transmigrasi. Diungkap pada November 2024, dirinya bersama Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman mengadakan pertemuan dengan Menteri Koperasi Budi Arie dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono di Kantor Kementerian Koperasi.

“Saat pertemuan banyak hal yang dibahas mulai dari eksistensi dan pengembangan koperasi, pemberdayaan ekonomi, hingga keseriusan membangun koperasi di kawasan transmigrasi,” ujarnya.

Ditambahkan Yogi, bahwa dalam pertemuan itu Kementerian Koperasi siap memberikan dukungan pembiayaan koperasi di kawasan transmigrasi lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Tercatat saat ini sudah ada 3.500 koperasi yang terbentuk di kawasan transmigrasi. Dengan hadirnya Kopdes Merah Putih di 70.000 desa seluruh Indonesia, Viva Yoga juga merasa senang sebab di kawasan transmigrasi tidak hanya bertambah jumlah koperasinya namun juga mengadakan dari yang belum ada menjadi ada koperasi.

Koperasi-koperasi yang ada di kawasan transmigrasi menurut Viva Yoga akan dimaksimalkan tujuan dibentuknya agar dapat memberikan manfaat kepada para anggota, warga transmigran; dan masyarakat sekitarnya. “Perlu dibina orientasi bisnisnya agar menjadi usaha ekonomi untuk mengembangkan kawasan pertumbuhan baru,” imbuhnya.

Baca juga :  Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim melantik dan mengambil sumpah Korps Sukarelawan (KSR) dan Tenaga Koordinator Sukarelawan (TSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Utara

Mantan anggota Komisi IV DPR itu menekankan hal yang demikian karena program transmigrasi tak hanya memindahkan penduduk untuk menjaga wilayah NKRI, menigkatkan taraf hidup masyarakat, namun juga menciptakan kawasan pertumbuhan.

Kawasan transmigrasi disebut tak hanya sebagai sentra tanaman pangan, beras, tetapi di sana juga banyak tumbuh komoditas tanaman lainnya seperti kakao, sawit, nanas, jeruk, alpukat, durian, dan pisang. Produksi berbagai komoditas itu perlu dikelola oleh koperasi dan selanjutnya dikolaborasikan dengan pengusaha lokal maupun nasional. “Produksi dari perkebunan inilah bisa menjadi komoditas unggulan Kopdes dari kawasan transmigrasi,” tegas Yogi.

Pola yang demikian disebut sesuai arahan Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang mengatakan Kopdes akan menampung hasil pertanian dari desa. “Pak Menko Pangan mengatakan dari desa menjadi pusat kegiatan ekonomi,” kata pria asal Lamongan, Jawa Timur tersebut.

Baca juga :  Kalungkan Selendang Khas Kab. Tangerang : "Dandim Tigaraksa Sambut Hangat Kunjungan Bupati Tangerang."

Pembentukan Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia menurut Viva Yoga merupakan bagian dari pengimplementasian amanat Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 dan juga spirit dari pendiri bangsa, Mohammad Hatta. “Banyak pemikiran substantif yang disampaikan Bung Hatta terkait koperasi,” ucapnya.

Wakil Presiden II Indonesia yang sekaligus Bapak Koperasi itu mengatakan bahwa koperasi memiliki kesamaan dengan sistem sosial asli yang berasal dari adat istiadat bangsa Indonesia yaitu kolektivisme. “Jadi sesuai budaya bangsa,” paparnya.

“Bung Hatta juga menyebut koperasi jalan menghimpun kekuatan ekonomi lemah menjadi kuat melalui pengelolaan kolektifisme”, pungkasnya.

(FA)

Berita Terkait

Persatuan Pegawai Non ASN Banten Minta Kepala Daerah untuk Percepatan pengisian DRH bagi Paruh Waktu
Banten Siap Kawal Perjuangan Honorer R2-R3 dalam Aksi Nasional PPPK 2024
Petani Desa Manunggal Makmur Muara Enim, Resah Maraknya Pencurian Tandan Buah Sawit, Belum Juga Terungkap
Polsek Rambang Dangku Ringkus Tiga Koboy Jalanan Di Jalan Lintas Prabumulih -Muara Enim
Kecelakan Maut !!! Truk Tangki Air Tabrak Pemotor di Jl.Wilis Semare, Ibu dan Anak Meninggal Dunia
Yayasan Pemulihan Natura Indonesia Ultra Addiction Center Peras Korban Pengguna Narkoba
Tingkatkan Sinergitas, Kalapas Muara Enim Terima kunjungan dari Kejaksaan Pali
Ragam Budaya Kalimantan DKI Jakarta Yang Harus Dilestarikan

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 12:03 WIB

Persatuan Pegawai Non ASN Banten Minta Kepala Daerah untuk Percepatan pengisian DRH bagi Paruh Waktu

Minggu, 13 April 2025 - 10:22 WIB

Banten Siap Kawal Perjuangan Honorer R2-R3 dalam Aksi Nasional PPPK 2024

Sabtu, 12 April 2025 - 23:50 WIB

Petani Desa Manunggal Makmur Muara Enim, Resah Maraknya Pencurian Tandan Buah Sawit, Belum Juga Terungkap

Jumat, 11 April 2025 - 11:16 WIB

Polsek Rambang Dangku Ringkus Tiga Koboy Jalanan Di Jalan Lintas Prabumulih -Muara Enim

Kamis, 10 April 2025 - 23:59 WIB

Kecelakan Maut !!! Truk Tangki Air Tabrak Pemotor di Jl.Wilis Semare, Ibu dan Anak Meninggal Dunia

Berita Terbaru