SUMSEL, ifakta.co – Pagar besi Stadion Serampah Sakti di Desa Teluk Lubuk Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, lenyap digasak pencuri. Berbagai pihak berharap dan meminta pihak kepolisian bertindak cepat untuk menemukan pelakunya.
Pantauan ifakta.co, pagar besi yang dicuri itu berada di bagian arah barat stadion kebanggaan masyarakat desa Teluk Lubuk tersebut, di tepi jalan lintas kabupaten Muara Enim dan PALI atau seberang Kantor Puskesmas Desa Teluk Lubuk.
Hari Jumat (29/11/2024) silam, pagar besi ini pertama kali diketahui lenyap digondol pencuri. Meskipun, saat besi pagar stadion diketahui hilang pertama kalinya belum dapat diketahui pasti waktu atau jam kejadian pencurian besi pagar tersebut. Namun diduga terjadi pada saat malam hari, dikarenakan aktifitas warga di sekitar dari subuh hingga bisa sampai jam 10 malam.
ADVERTISEMENT
![ads](https://ifakta.co/wp-content/uploads/2024/12/TOKOPEDIA.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Stadion Serampuh Sakti yang merupakan salah satu fasilitas umum kebanggaan masyarakat desa Teluk Lubuk ini terus menerus kehilangan besi pagar, menyebabkan sebagian besar jumlahnya hilang pada bagian pagarnya dan rawan mengalami kerusakan lebih lanjut.
Candra dan Novri dua orang warga yang bertempat tinggal di dekat stadion menyampaikan rasa kecewa mereka terhadap kondisi ini. Mereka menilai, keberadaan pengelola atau bahkan di sediakan penjaga stadion adalah salah satu cara agar seluruh fasilitas tetap aman, terjaga dan terawat.
“Stadion ini sering kami gunakan untuk berlatih dan bertanding sepak bola. Sayang sekali kalau fasilitas seperti pagar besi ini hilang begitu saja. Kami berharap ada perhatian lebih dari pihak terkait, mungkin dengan menempatkan penjaga atau meningkatkan pengawasan di stadion ini,” ungkap Candra, Sabtu (7/12).
Candra juga menambahkan bahwa stadion tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kegiatan olahraga di desa. Namun, tanpa perawatan yang baik, ia khawatir stadion akan kehilangan fungsinya.
“Stadion ini kebanggaan desa kami, dan sangat disayangkan jika terus dibiarkan dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.
Ia juga menyatakan, masyarakat akan segera bertindak untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
“Insyaallah, dalam waktu dekat kami akan meminta kepada pemerintah desa agar diadakan pertemuan atau musyawarah. Kami ingin membahas dan mencari solusi untuk menjaga fasilitas umum yang sudah ada di desa yang kami cintai ini,” tegas Candra.
Hal senada juga disampaikan Novri, yang merasa prihatin dengan maraknya aksi pencurian di desanya. Menurutnya, hilangnya fasilitas umum seperti ini tidak hanya merugikan pengguna stadion, tetapi juga mencoreng citra desa sebagai tempat yang aman.
“Kami sebagai warga tentu ingin fasilitas umum seperti stadion ini tetap terjaga. Kalau seperti ini terus, kami khawatir stadion bisa semakin rusak atau tidak layak digunakan lagi,” tambah Novri
Mendapatkan kabar kasus pencurian dan pengrusakan pagar stadion SERAMPUH SAKTI Desa Teluk Lubuk, anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Muhammad Napoleon, ST, turut mengecam aksi pencurian tersebut. Menurutnya, tindakan ini tidak hanya merugikan desa, tetapi juga menghambat perkembangan olahraga di wilayah tersebut.
“Pencurian seperti ini sangat tidak bisa ditoleransi. Stadion adalah aset desa yang seharusnya menjadi kebanggaan dan manfaat bersama. Saya berharap aparat keamanan segera bertindak untuk mengungkap pelakunya. Selain itu, kami di DPRD akan mendorong pemerintah desa dan kecamatan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengamanan fasilitas umum,” tegasnya.
Muhammad Napoleon juga mengapresiasi perhatian masyarakat yang peduli terhadap fasilitas umum seperti stadion ini. Ia berpesan agar masyarakat tetap bersatu menjaga aset desa dan melaporkan hal-hal mencurigakan yang dapat mengganggu ketertiban di Desa Teluk Lubuk.
Hingga berita ini ditayangkan Sabtu (7/12/2024) malam, masih belum ada laporan resmi mengenai tindak kriminal pencurian maupun langkah penanganan dari pihak berwenang.
Warga berharap pemerintah desa maupun aparat berwenang untuk mengoptimalkan keamanan dan ketertiban lingkungan sebagai tindak lanjut upaya antisipasi kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
(tpa)