HRD Ikut Bahas RUU Pelayaran, Ini Harapannya

- Jurnalis

Senin, 23 September 2024 - 18:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, ifakta.co – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), H Ruslan M Daud, SE MAP, ikut membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

Pembahasan RUU Pelayaran tersebut berlangsung dalam rapat Panitia kerja (Panja) dengan Eselon I Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Senin (23/9/2024).

Dikatakan HRD sapaan akrab H Ruslan Daud, bahwa penyelenggaraan pelayaran sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, selama ini masih terkendala dengan biaya logistik yang tinggi dan tidak efisien. Pelayaran rakyat yang masih perlu penguatan dan pemberdayaan, pengelolaan manajemen dan tata kepelabuhan yang kurang efektif, dan belum jelasnya peran kelembagaan sehingga menimbulkan tumpang tindih dalam penyelenggaraan keamanan dan keselamatan pelayaran, serta penegakan hukum di laut.

Dikatakan HRD yang juga Ketua Kelompok Komisi (Kapoksi) V Fraksi PKB, bahwa beberapa ketentuan di dalam UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, permasalahan dan kebutuhan hukum di masyarakat dalam penyelenggaraan pelayaraan saat ini, sehingga perlu diubah.

“Bahwa pelayaran sebagai bagian dari sistem transportasi nasional masih memerlukan penguatan, pemberdayaan, dan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka menjamin penyelengaraan keselamatan dan keamanan pelayaran,” harap HRD.

Baca juga :  Peduli Sesama, PT KCN Gelar Bukber dan Santuni Anak Yatim

Disebutkan HRD, ada lima tantangan utama dalam menurunkan biaya logistik, yaitu pertama regulasi yang masih kurang kondusif, misalnya lead time (waktu tunggu) yang cukup panjang untuk perizinan di pelabuhan, kedua belum optimalnya kinerja pelabuhan, contohnya turn around time (waktu kedatangan kapal berlabuh jangkar di dermaga serta waktu keberangkatan kapal setelah melakukan kegiatan bongkar muat barang) yang lama dan infrastruktur pelabuhan yang kurang memadai.

Ketiga, efisiensi value chain darat yang rendah, misalnya akses yang kurang memadai ke layanan truk dan koniktivitas jalan darat yang rendah, keempat efisiensi value chain laut yang rendah, seperti jalur pelayaran yang terfragmentasi dengan banyaknya penggunaan kapal kecil, dan kelima tidak seimbangnya permintaan dan pasokan, seperti permintaan terkonsentrasi di Pulau Jawa yang mengarah kepada kekosongan kontainer.

“Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menerapkan program pengangkutan pelayaran publik di laut atau Tol laut yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja transportasi laut melalui perbaikan jaringan pelayaran domestik dan internasional, penurunan dwelling time (waktu yang dibutuhkan sejak barang turun dari kapal atau barang ditimbun sampai barang keluar dari pelabuhan) sebagai penghambat utama kinerja pelabuhan nasional , serta peningkatan peran transportasi laut Indonesia,” tutup HRD.

Baca juga :  Gunting Pita dan Bubuhkan Tanda Tangan Prasasti Jadi Penanda Posko Terpadu Pelabuhan Tanjung Priok Dibuka

(FA)

Berita Terkait

Pemkab Tangerang Ditegaskan Sudah Bekerja untuk Rakyat, WTP Bukan Sekadar Predikat Kosong
Gubernur Banten Andra Soni: Potensi Ikan Hias dan Tanaman Air Asli Indonesia Harus Dimaksimalkan
Kasat Binmas Polresta Tangerang Laksanakan Donor Darah Yang Digelar Polresta Tangerang
Kapolri Hadiri CFD Bhayangkara Sport Day, Sapa Warga di Bundaran HI
Kapolri Sapa 34 Polda, Beri Pesan untuk Jaga Kekompakan
Pesanan Turbin Gas Jadi Indikator Kuat Naiknya Permintaan Gas Alam untuk Listrik – Barclays
Wabup Intan Dorong PA, KPA dan PPK Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Koreksi Terjadi Sejak Pembukaan Pagi dan Berlanjut Hingga Penutupan Sesi Sore Ini

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 17:27 WIB

Pemkab Tangerang Ditegaskan Sudah Bekerja untuk Rakyat, WTP Bukan Sekadar Predikat Kosong

Minggu, 22 Juni 2025 - 20:11 WIB

Gubernur Banten Andra Soni: Potensi Ikan Hias dan Tanaman Air Asli Indonesia Harus Dimaksimalkan

Minggu, 22 Juni 2025 - 20:03 WIB

Kasat Binmas Polresta Tangerang Laksanakan Donor Darah Yang Digelar Polresta Tangerang

Minggu, 22 Juni 2025 - 19:58 WIB

Kapolri Hadiri CFD Bhayangkara Sport Day, Sapa Warga di Bundaran HI

Minggu, 22 Juni 2025 - 19:53 WIB

Kapolri Sapa 34 Polda, Beri Pesan untuk Jaga Kekompakan

Berita Terbaru

emas logam/batang dan pecahan mata uang dolar AS (foto:istock/IFAKTA/Jo)

Internasional

Harga Emas Turun Tipis di Asia, Investor Beralih ke Dolar AS

Senin, 23 Jun 2025 - 21:42 WIB