JAKARTA, ifakta.co- Maraknya peredaran video bencana lama yang kembali diunggah dengan narasi seolah-olah kejadian terkini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Konten semacam ini dinilai berpotensi menimbulkan kepanikan serta menyesatkan masyarakat luas.


Melalui program Sobat Polri, kepolisian mengingatkan masyarakat agar lebih cermat dan kritis dalam menyikapi berbagai informasi visual yang beredar di media sosial. Tidak sedikit video bencana yang viral ternyata merupakan rekaman lama, namun dikemas ulang dengan keterangan palsu sehingga memunculkan persepsi keliru di tengah publik.


Polri menegaskan, penyebaran video bencana dengan narasi menyesatkan dapat berdampak luas, mulai dari keresahan masyarakat hingga terganggunya ketertiban umum. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak terburu-buru mempercayai maupun membagikan konten yang belum jelas kebenarannya.

Iklan


Warga diimbau untuk selalu melakukan pengecekan terhadap sumber unggahan, waktu kejadian, serta lokasi video sebelum menyimpulkan sebuah informasi sebagai fakta. Verifikasi silang dengan sumber resmi, media kredibel, maupun kanal informasi pemerintah menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran hoaks.


Selain itu, masyarakat juga didorong untuk aktif melaporkan konten yang terindikasi menyesatkan agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Peran aktif publik dinilai sangat membantu dalam menjaga ruang digital tetap aman dan kondusif.


Sobat Polri mengajak seluruh pengguna media sosial untuk bijak bermedia sosial dengan menerapkan prinsip saring sebelum sharing. Dengan sikap kritis dan tanggung jawab bersama, masyarakat diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks, khususnya terkait isu bencana dan keamanan.