JAKARTA, ifakta.co – Pedagang yang kiosnya hancur akibat kericuhan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, akhirnya mendapat angin segar. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri memberikan bantuan modal usaha sekaligus jaminan pengamanan agar para pedagang bisa kembali berjualan.

Bantuan tersebut disambut haru oleh para pedagang yang terdampak. Koordinator Pedagang Kalibata, Purwanto, menyebut bantuan sekecil apa pun sangat berarti bagi mereka yang kehilangan segalanya akibat amukan massa.

“Alhamdulillah kami menerima bantuan. Seberapapun itu sangat kami syukuri. Yang paling penting, kami juga dijamin keamanannya saat mulai berjualan lagi,” ujar Purwanto saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu.

Iklan

Meski kondisi keamanan di lokasi sudah dinyatakan kondusif, Purwanto mengakui mayoritas pedagang masih diliputi trauma. Selain rasa takut, persoalan utama lain yang dihadapi adalah ketiadaan modal untuk memulai kembali usaha.

“Situasi memang sudah aman, tapi trauma itu masih ada. Mau jualan lagi pun kami sudah kehabisan modal,” katanya.

Kerusakan yang dialami para pedagang terbilang parah. Puluhan kios dan tenda hangus terbakar, sementara sebagian lainnya dirusak massa. Akibatnya, banyak pedagang kini benar-benar berada di titik nol.

“Kami pedagang hancur semua. Teman-teman kasihan, mau mulai lagi juga sudah tidak punya apa-apa,” tutur Purwanto.

Di tengah kondisi itu, Polda Metro Jaya mengundang perwakilan pedagang untuk bertemu langsung. Purwanto menyebut mereka diterima oleh Wakapolda Metro Jaya yang mewakili Kapolda.

“Alhamdulillah kami dipanggil ke Polda Metro. Wakapolda menyampaikan keprihatinan sekaligus permintaan maaf atas kejadian ini,” ujarnya.

Selain menjamin pengamanan penuh, Kapolda Metro Jaya juga berkomitmen memberikan bantuan modal usaha. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan secara adil dan transparan, disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami masing-masing pedagang.

“Pembagiannya harus adil, karena tingkat kerusakan kios berbeda-beda,” jelas Purwanto.

Berdasarkan data sementara, terdapat sekitar 42 pedagang tenda bongkar-pasang dan 22 pedagang permanen di kawasan tersebut. Secara keseluruhan, ada 64 lapak yang ditempati sekitar 40 pedagang aktif.

Namun, penyaluran bantuan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini, koordinator pedagang masih melakukan pendataan ulang agar bantuan benar-benar tepat sasaran.

“Saya data ulang pemilik kios dan warung, nanti kami lampirkan sebagai pertanggungjawaban,” kata Purwanto.

Kericuhan di Kalibata sendiri dipicu aksi balas dendam kelompok penagih utang atau debt collector, setelah dua rekan mereka tewas dikeroyok. Aksi tersebut berujung pada pembakaran puluhan kios pedagang, kendaraan, serta perusakan rumah warga.

Polda Metro Jaya mencatat total kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai hampir Rp1,2 miliar. Selain memproses hukum para pelaku, kepolisian juga membuka opsi revitalisasi kawasan terdampak bersama pemerintah daerah.

Bagi para pedagang, bantuan dari Kapolda Metro Jaya menjadi titik awal untuk bangkit. Meski trauma belum sepenuhnya pulih, harapan untuk kembali mengais rezeki perlahan mulai menyala.