JAKARTA, ifakta.co., – Drama pengejaran kasus kebakaran mematikan di Gedung Terra Drone Indonesia memasuki babak baru. Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia akhirnya ditangkap polisi di sebuah apartemen premium kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/12), setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Penangkapan berlangsung tegang. Tersangka sempat berusaha mengulur waktu dengan alasan sudah menerima surat panggilan pemeriksaan untuk Kamis. Ia bersikeras ingin datang dengan “baik-baik.” Tapi penyidik langsung menegaskan bahwa statusnya sudah naik ke tersangka, sehingga prosedur upaya paksa harus dijalankan saat itu juga.

“Dia sempat menolak, tapi kami jelaskan dasar hukumnya. Akhirnya yang bersangkutan ikut dibawa,” ujar seorang penyidik di lokasi.

Iklan

Penyidik mengungkap dugaan kuat titik awal api berasal dari ruang penyimpanan baterai lithium dan komponen elektronik yang berada di lantai dua. Ada tumpukan baterai yang tidak disimpan dengan standar proteksi industri, plus instalasi listrik yang sudah lama dikeluhkan pegawai karena sering panas.

Dalam temuan Laboratorium Forensik Polri, gedung tersebut minim sistem proteksi. Tidak ada sprinkler, alat pemadam terbatas, serta jalur evakuasi yang tersendat oleh barang. Kondisi itu bikin api menjalar seperti napas liar yang menyambar seluruh lantai hanya dalam hitungan menit.

Total 22 orang tewas dalam insiden itu. Sebagian besar ditemukan terjebak di lantai tiga, terperangkap asap pekat yang lebih dulu memenuhi lorong sebelum api merambat. Salah satu korban adalah wanita hamil yang tidak sempat dievakuasi.

Keluarga korban hingga kini masih berjaga di RS Polri sambil menunggu proses identifikasi. Tangis dan amarah keluarga pecah ketika polisi mengumumkan peningkatan status hukum pucuk pimpinan perusahaan.

Polisi kini memeriksa sejumlah pejabat internal: manajer operasional, teknisi gudang, hingga tim keselamatan kerja. Ada indikasi kelalaian struktural dalam hal keamanan gedung dan pengelolaan bahan berisiko tinggi.

“Bisa saja ada tersangka lain. Kami dalami tanggung jawab masing-masing,” ujar penyidik.

Penangkapan Dirut ini menjadi sinyal bahwa kasus kebakaran Terra Drone tidak berhenti di level teknis. Penyidik berpotensi membuka penyelidikan ke arah pelanggaran manajemen risiko, standar keselamatan, hingga dugaan pengabaian SOP yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.