Kapolres Nganjuk serahkan satu unit gergaji mesin yang disiagakan di Polsek Ngetos untuk antisipasi tanggap bencana di cuaca ekstrim di wilayah Ngetos.(Poto: istimewa).
NGANJUK ifakta.co– Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso memperkuat sinergi keamanan wilayah dengan melaksanakan Silaturahmi Kamtibmas bersama Forkopimcam Ngetos, kepala desa se-Kecamatan Ngetos, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, Senin (8/12/2025).
Kegiatan yang dihadiri Wakapolres, Pejabat Utama Polres Nganjuk, serta unsur Forkopimcam tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keamanan dan mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas, terutama saat cuaca ekstrim.
Iklan
Kapolres AKBP Henri Noveri Santoso, mengingatkan seluruh pemerintahan desa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana alam.
“Curah hujan tinggi dapat memicu banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Saya minta seluruh desa lebih waspada, terutama di titik rawan. Segera koordinasikan potensi kerawanan dengan Bhabinkamtibmas. Penanganan cepat dapat mencegah dampak yang lebih besar,” tegasnya.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, Kapolres menyerahkan satu unit gergaji mesin yang akan disiagakan di Polsek Ngetos. Peralatan ini diharapkan mendukung respons cepat ketika terjadi pohon tumbang atau hambatan lain yang mengganggu akses jalan.
Selain itu, Kapolres juga mengingatkan masyarakat bahwa Polres Nganjuk menyediakan layanan pengaduan masyarakat melalui WhatsApp Lapor Kapolres 0811-5111-0110 dan Call Center 110 yang aktif 24 jam. Ia turut mengajak seluruh desa mengaktifkan kembali kegiatan siskamling sebagai langkah preventif menjaga keamanan lingkungan..
Camat Ngetos, Nuri Prihandoko, mengapresiasi komitmen Kapolres Nganjuk dalam meningkatkan keamanan wilayah.
“Kami siap menindaklanjuti arahan yang disampaikan. Koordinasi lintas sektor akan kami perkuat, terutama untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Kecamatan Ngetos,” ujarnya.
Melalui Silaturahmi Kamtibmas ini, terbangun komitmen bersama antara Polri, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana secara berkelanjutan.
(may)
