BANDA ACEH, ifakta.co – Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyisakan duka sekaligus pertanyaan besar terkait temuan material kayu gelondongan yang ikut hanyut terbawa arus. Temuan tersebut pertama kali diungkap seorang relawan asal Sukabumi, Jawa Barat, yang tengah bertugas di lokasi bencana.
Relawan tersebut adalah Andri Kurniawan, atau akrab disapa Abah Zeans, Founder Relawan Sehati Gerak Bersama.
Melalui akun media sosialnya, Abah Zeans membagikan potret batang-batang kayu berukuran besar yang berserakan di lokasi terdampak. Salah satu yang mencuri perhatian adalah batang kayu besar dengan kode angka “3” berwarna merah.
Iklan
Kepada detikJabar, Abah Zeans membenarkan bahwa foto itu diambil saat ia dan tim melakukan asesmen di Simpang Tiga, Kabupaten Pidie Jaya.
“Batang kayu dengan nomor itu kami temukan di daerah Simpang Tiga, Pidie Jaya. Jumlahnya banyak,” ujarnya.
Sebagai relawan yang sudah sering turun ke lokasi bencana di berbagai daerah, Abah Zeans mengaku melihat kejanggalan pada fisik batang-batang kayu tersebut. Ia menilai sebagian kayu tidak tampak seperti pohon tumbang alami akibat longsor.
“Ada yang bekas gergaji,” katanya, mengindikasikan dugaan adanya aktivitas penebangan sebelum bencana terjadi.
Meski demikian, ia menegaskan belum dapat memastikan apakah cat merah berkode 3 tersebut merupakan penanda baru atau lama.
Ia juga belum sempat menelusuri keterangan dari warga sekitar karena saat ini fokusnya adalah operasi kemanusiaan.
Fokus Misi Kemanusiaan dari Sukabumi
Abah Zeans menyampaikan bahwa timnya datang dari Sukabumi membawa misi solidaritas untuk membantu warga terdampak banjir bandang di Aceh.
Saat ini, lima personel Relawan Sehati Gerak Bersama disebar di wilayah Aceh, sementara tiga personel lainnya ditugaskan di Sibolga.
Kondisi di lapangan masih sangat menantang. Akses komunikasi kerap terputus akibat listrik padam dan hilangnya sinyal.
Selain itu, ketebalan lumpur di rumah-rumah warga menjadi hambatan utama dalam proses pembersihan dan pendataan.
Unggahan Abah Zeans mengenai kayu bernomor itu memicu diskusi publik di media sosial.
Selain mempertanyakan asal-usul kayu, sebagian warganet juga mendesak pihak terkait untuk menelusuri kemungkinan adanya aktivitas penebangan yang berkontribusi pada parahnya banjir bandang kali ini.
(Amin)



