JAKARTA, ifakta.co – Harga minyak mentah global mengalami penurunan pada hari Kamis, (20/11/2025). Tertekan oleh laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump mendorong Ukraina untuk menyetujui perjanjian damai dengan Rusia. 

Perkembangan geopolitik ini meredakan kekhawatiran pasar, yang berpotensi mengurangi premi risiko.

Kontrak berjangka minyak Brent ditutup pada level $63,38 per barel, mencatatkan penurunan tipis sebesar 13 sen atau 0,2% dari sesi sebelumnya. 

Iklan

Sementara itu, kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mengalami koreksi yang lebih besar, ditutup pada $59,14 per barel, turun 30 sen atau 0,5%.

Penurunan harga minyak ini terjadi setelah adanya kabar mengenai upaya diplomatik dari Washington. 

Desakan kepada Ukraina untuk menerima perjanjian damai dengan Rusia ditafsirkan oleh para pedagang sebagai sinyal bahwa ketegangan di kawasan Eropa Timur mungkin akan mereda.

“Kekhawatiran akan eskalasi konflik di wilayah penghasil minyak utama seringkali memberikan dukungan harga. Namun, setiap langkah menuju de-eskalasi atau perdamaian cenderung menghilangkan premi risiko tersebut,” ujar seorang analis pasar yang tidak ingin disebutkan namanya.

Meskipun sentimen geopolitik memberikan tekanan pada harga pada hari Kamis, para analis mencatat bahwa pasar minyak masih menyeimbangkan antara faktor penawaran yang ketat dari pemotongan produksi oleh OPEC+ dan kekhawatiran berkelanjutan mengenai prospek permintaan global di tengah perlambatan ekonomi.

Ke depan, pasar akan terus memantau perkembangan di Ukraina serta data inventaris minyak AS yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai keseimbangan penawaran dan permintaan di pasar energi global.

(Jo/Amin)