JATIM, – ifakta, — Awan tebal kembali menggantung di atas nama ulama muda asal Kediri, Elham Yahya Luqman atau Gus Elham. Sebuah video yang memperlihatkan dirinya mencium anak-anak perempuan dalam sebuah kegiatan mendadak viral dan memicu gejolak opini publik. Potongan video pendek itu beredar masif di TikTok, Reels, hingga X, membuat warganet mempertanyakan batas-batas etika seorang tokoh agama.

MUI Jawa Timur adalah pihak pertama yang memberi respons tegas. Ketua MUI Jatim Zainuddin Amali menyebut tindakan dalam video tersebut tidak pantas dilakukan oleh figur publik keagamaan. Ia menegaskan bahwa ulama seharusnya menjadi teladan, menjaga sikap, dan memahami bahwa interaksi dengan anak-anak memiliki ruang sensitif yang tidak boleh dilanggar.

“Kami meminta semua tokoh agama memahami batasan. Tindakan yang menimbulkan persepsi negatif sudah seharusnya dihindari,” demikian isi sikap MUI Jatim yang disampaikan kepada media.

Iklan

Tidak hanya dari MUI. Aktivis perlindungan anak juga ikut bersuara keras. Mereka menilai aksi itu bisa menimbulkan contoh buruk dan berpotensi melanggar prinsip dasar perlindungan anak. Beberapa meminta aparat ikut memantau dinamika kasus agar tidak berhenti hanya pada polemik media sosial.

Sementara itu, warganet terbagi dalam dua kubu. Kelompok pertama mendesak agar ada penelusuran lebih jauh, karena menganggap tindakan tersebut melewati batas. Kelompok kedua meminta agar publik tidak tergesa-gesa menghakimi tanpa mengetahui konteks penuh dari kegiatan tersebut. Namun hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari Gus Elham atau pihak pesantren yang menaunginya.

Diamnya Gus Elham justru menambah tekanan. Publik menunggu apakah dirinya akan memberikan klarifikasi untuk meredam polemik, atau tetap memilih bungkam di tengah sorotan panas yang semakin meluas.

Kontroversi ini diperkirakan masih akan menyala, terutama karena menyentuh isu sensitif: keselamatan anak, etika ulama, dan tanggung jawab moral tokoh publik di era digital yang tidak kenal ampun.