ACEH UTARA, ifakta.co – Kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Sawang dengan wilayah sekitarnya, tepatnya di Dusun Alue Ie Mudek, Desa Teupin Rusep, hingga ke jalan KKA di Dusun Simpang Rambong, Desa Seumirah, Kabupaten Aceh Utara, kini memprihatinkan.
Jalan tersebut rusak parah, dipenuhi batu dan lumpur, sehingga menyulitkan warga untuk melintas, terutama saat musim hujan.
Dari pantauan awak media di lokasi, kondisi jalan tanah yang dipenuhi batu besar dan aliran air membuat kendaraan roda dua maupun roda empat sulit melewati jalur tersebut.
Iklan
Warga harus berhati-hati karena jalan licin dan berlubang, bahkan di beberapa titik sudah menyerupai parit kecil akibat tergerus air hujan.
Sejumlah warga mengaku sudah lama mengeluhkan kondisi ini kepada pemerintah daerah maupun provinsi.
Mereka berharap agar proyek pengaspalan segera dilanjutkan, sebab selama ini baru sekitar satu kilometer jalan yang tersentuh aspal di kawasan tersebut.
“Sudah sering dijanjikan saat kampanye, tapi sampai sekarang belum terealisasi sepenuhnya.
Kami harap pemerintah bisa segera menepati janji dan memperbaiki jalan ini,” keluh seorang warga Dusun Alue Ie Mudek kepada awak media, Rabu (12/11/2025).
Kerusakan jalan tersebut sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.
Warga yang mayoritas bekerja sebagai petani pinang kesulitan mengangkut hasil panen dari kebun menuju rumah atau pasar.
Akibatnya, harga jual hasil bumi mereka sering merosot karena biaya transportasi meningkat dan waktu tempuh menjadi jauh lebih lama.
Padahal, jarak antara Dusun Alue Ie Mudek ke Pasar Keude Sawang seharusnya bisa ditempuh hanya dalam waktu sekitar 30 menit. Namun, karena kondisi jalan yang rusak berat, perjalanan kini bisa memakan waktu hingga lebih dari satu jam.
Tak jarang kendaraan warga harus didorong atau bahkan terjebak di tengah jalan berlumpur.
Masyarakat juga berharap perhatian khusus dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem).
Menurut warga, daerah Alue Ie Mudek memiliki nilai historis tersendiri karena pernah menjadi salah satu lokasi penting bagi Mualem saat masa konflik Aceh dahulu.
Selain itu, warga juga menaruh harapan besar kepada Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi Panyang, yang merupakan putra daerah Sawang.
Mereka meminta agar pembangunan jalan tersebut dapat menjadi prioritas untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan.
“Kalau jalan sudah bagus, ekonomi pasti ikut bergerak.
Kami bisa lebih mudah menjual hasil kebun ke pasar Keude Sawang daripada harus ke pasar Impres Krueng Mane yang jaraknya jauh lebih jauh,” tambah warga lainnya.
Dengan adanya perbaikan jalan, masyarakat yakin sektor ekonomi pedesaan akan tumbuh lebih cepat, dan hubungan antarwilayah di Aceh Utara semakin lancar.
Hingga berita ini diturunkan, warga masih menunggu realisasi janji pembangunan infrastruktur dari pemerintah.
(mhd_amin)



