JAKARTA, ifakta.co — Pemerintah Republik Indonesia secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada almarhumah Marsinah, aktivis buruh yang menjadi ikon perjuangan hak-hak pekerja.

Penganugerahan ini dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kenegaraan untuk memperingati Hari Pahlawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11).

Marsinah, yang gugur secara tragis pada tahun 1993 setelah aktif memperjuangkan upah layak dan keadilan bagi rekan-rekannya sesama buruh di Sidoarjo, Jawa Timur, diakui sebagai Pahlawan Nasional di Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan.

Iklan

Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025, negara memberikan pengakuan tertinggi atas keberanian moral dan pengorbanan Marsinah.

“Marsinah adalah simbol keberanian, moral, dan perjuangan Hak Asasi Manusia dari kalangan rakyat biasa. Semangatnya untuk menantang ketidakadilan dan memperjuangkan hak-hak dasar pekerja akan selalu menjadi inspirasi bagi seluruh bangsa,” demikian laporan yang dibacakan oleh Sekretariat Militer Presiden.

Penganugerahan gelar ini diterima langsung oleh kakak kandung Marsinah, Marsini, dengan didampingi anggota keluarga lainnya.

Suasana haru menyelimuti Istana Negara saat Marsini menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya. “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Prabowo. Terima kasih untuk anugerah yang diberikan untuk adik saya, Marsinah,” ujar Marsini dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca seusai upacara.

Marsini juga berharap agar gelar ini menjadi penanda bahwa semangat perjuangan Marsinah untuk menghapuskan praktik-praktik yang merugikan buruh, seperti outsourcing dan upah rendah, dapat terus dipegang teguh oleh seluruh pekerja dan pemerintah.

Pemberian gelar kolektif untuk 10 tokoh pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini, Marsinah termasuk di antara 10 tokoh bangsa yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.

Daftar penerima gelar mencerminkan beragam latar belakang perjuangan, mulai dari militer, politik, hukum, hingga sosial. Marsinah, buruh pabrik arloji asal Nganjuk, kini resmi tercatat dalam lembar sejarah Indonesia sebagai pahlawan yang mewakili suara kaum yang terpinggirkan. Gelar ini menjadi penegasan bahwa perjuangan untuk keadilan sosial dan kemanusiaan adalah bagian fundamental dari nilai kepahlawanan.

(Sb-Alex)