TOKYO, ifakta.co – Honda Motor Co., produsen mobil terbesar kedua di Jepang, mengumumkan langkah mengejutkan pada Jumat (7/11) dengan memangkas proyeksi laba operasional tahunannya sebesar 21%. Keputusan ini dipicu oleh kinerja penjualan yang lesu, terutama di pasar utama seperti China dan Asia lainnya, serta terus berlanjutnya masalah rantai pasok.
Honda kini merevisi proyeksi laba operasionalnya untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2026 menjadi 550 miliar yen ($3,65 miliar). Angka ini jauh di bawah proyeksi awal yang optimistis sebesar 700 miliar yen.
Iklan
Penjualan Asia dan kelangkaan komponen jadi biang keladi faktor utama di balik revisi tajam ini. Serta kinerja pasar luar negeri yang tidak memenuhi ekspektasi. Penjualan mobil Honda di pasar China, yang merupakan pasar vital bagi perusahaan, menghadapi tantangan besar. Selain itu, pasar Asia lainnya juga menunjukkan perlambatan.
Di sisi produksi, Honda terus berjuang menghadapi kelangkaan suku cadang kritikal. Laporan menyebutkan bahwa ketersediaan chip Nexperia menjadi kendala signifikan yang menghambat produksi kendaraan.
Revisi proyeksi laba ini memberikan gambaran jelas mengenai kesulitan yang dihadapi produsen otomotif global dalam menyeimbangkan permintaan pasar yang fluktuatif dengan masalah rantai pasok yang belum sepenuhnya pulih. Honda kini harus menyusun strategi baru untuk meningkatkan daya saingnya di pasar Asia, sembari mengatasi hambatan pasokan chip.(FA)


