PALEMBANG, Ifakta.co – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Masyarakat Sadar Korupsi Indonesia (MSK-Indonesia) dan PB Front Pemuda Merah Putih (PB FPMP) Sumatera Selatan menyampaikan desakan mendalam kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel untuk segera mengusut tuntas dugaan praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang mencoreng Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Jum’at (31/10/2025).
Sorotan tajam kedua organisasi anti-korupsi ini tertuju pada indikasi kuat praktik suap dan nepotisme yang mencemari proses proyek serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muba, di mana nama-nama seperti AN “K” dan C santer disebut memiliki jalur khusus ke pejabat petahana.
Mukri A. Syukur, S.Sos., M.Si., Koordinator Aksi DPW MSK Indonesia dan PB FPMP Sumsel, dengan tegas menyatakan, “Praktik korupsi jabatan, kolusi, dan nepotisme adalah kanker yang menggerogoti birokrasi kita. Kami menuntut transparansi, akuntabilitas, dan meritokrasi dalam lelang jabatan, bukan jual-beli jabatan yang merusak!”
Iklan
Mukri menekankan bahwa desakan ini adalah manifestasi komitmen organisasi untuk mendukung pemerintahan yang bersih, terbuka, dan pro-rakyat.
“Sumatera Selatan harus menjadi teladan penerapan prinsip meritokrasi, menjauhi praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan,” imbuhnya.
Dalam pernyataan sikapnya, kedua organisasi ini secara spesifik mendesak Kepala Kejati Sumsel untuk membentuk tim khusus yang berfokus pada penelusuran dugaan korupsi di ULP Muba yang terjadi pada pertengahan Oktober lalu, serta meminta Kejati Sumsel dan Kejari Muba untuk memperketat pengawasan terhadap proses asesmen dan lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muba, memastikan tidak ada celah bagi praktik suap, kolusi, dan nepotisme.
Pernyataan sikap ini, yang ditandatangani oleh Mukri A. Syukur, S.Sos., M.Si., sebagai Koordinator Aksi, dan Diding Abdurrahman, S.Pd.I. sebagai Koordinator Lapangan, mewakili suara DPW MSK Indonesia dan PB FPMP Sumatera Selatan, ditutup dengan seruan semangat anti-korupsi yang membara:
“Kuteguhkan hati sambil berujar, mari berjuang, bergerak bersama di bawah amanah penderitaan rakyat Indonesia.”
Penulis Editor Pewarta Sumsel

 
													


 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							