JAKARTA, Ifakta.co – Komandan Kodiklatad Letjen TNI Mohamad Hasan memimpin pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Revisi Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi TA 2025 yang digelar di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 66 peserta yang terdiri dari perwakilan Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. FGD merupakan bagian penting dari proses penyusunan dan penyempurnaan doktrin TNI AD yang akan menjadi pedoman pembinaan di lingkungan TNI AD serta acuan bagi pengembangan doktrin di matra darat. Melalui forum ini, Kodiklatad berupaya menghimpun masukan strategis dari para peserta dan narasumber guna memperkuat arah pembangunan kekuatan TNI AD yang adaptif terhadap dinamika global.
Rangkaian kegiatan diawali dengan kata pengantar dari Dirdok Kodiklatad, dilanjutkan sambutan Dankodiklatad serta paparan dari para narasumber antara lain Brigjen TNI Frega F. Wenas I., MIR., M.M.A.S., Ph.D., FHEH., Anton Aliabbas, S.Pi., M.Si., M.T., Ph.D., Khairul Fahmi, S.I.P., dan Edna Caroline Pattisina, S.T., M.Sc. Acara juga diisi dengan sesi diskusi, penyerahan cinderamata serta sambutan penutup oleh Komandan Kodiklatad.
Iklan
Dalam sambutannya, Dankodiklatad menekankan pentingnya memahami bentuk peperangan modern yang kini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup perang kognitif yaitu perang tak kasatmata yang memengaruhi pola pikir dan persepsi masyarakat melalui media, khususnya media sosial. Menurutnya, revisi doktrin TNI AD harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial, budaya serta kemajuan teknologi agar relevan dengan karakter generasi muda yang merupakan digital native. Beliau juga mengingatkan agar dalam mengadopsi teknologi modern, TNI AD tidak meninggalkan kemampuan analisis analog sebagai dasar pengamatan taktis di lapangan, karena keseimbangan antara keduanya akan menjadi kunci kesiapan dalam menghadapi bentuk perang masa depan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan revisi Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi dapat melahirkan konsep pembinaan yang lebih komprehensif, modern dan adaptif, sehingga TNI AD mampu terus menjadi kekuatan yang profesional, tangguh serta relevan menghadapi tantangan zaman.
(Penerangan Kodiklatad)





























