PRABUMULIH, ifakta.co — Proyek pembangunan Kantor Lurah Sidogede yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Prabumulih tahun 2025 menjadi sorotan publik. Pasalnya, progres pengerjaan di lapangan dinilai berjalan lamban, sementara tenggat waktu penyelesaian kian dekat.
Hasil pantauan Media ini di lokasi, hingga akhir Oktober 2025, pekerjaan fisik belum mencapai 40 persen, padahal target penyelesaian proyek ditetapkan pada Desember 2025.
Beberapa pekerja mengaku, keterlambatan tersebut bukan disebabkan kurangnya tenaga kerja, melainkan pasokan material bangunan yang kerap tersendat.
Iklan
“Kami tetap standby di lapangan setiap hari. Tapi kalau material belum datang, ya tidak bisa kerja,” ungkap salah seorang pekerja Senin (20/10/2025).
Situasi ini telah mendapat perhatian dari pihak konsultan pengawas. Berdasarkan dokumen resmi bernomor 01/SPCBC/Kel.SDG/X/2025 tertanggal 20 Oktober 2025, CV Oryza Sativa Nusantara selaku pelaksana proyek telah menerima surat teguran resmi.
Dalam surat tersebut disebutkan, progres pembangunan deviasi telah mencapai -54,30 persen, jauh dari target waktu pelaksanaan yang tersisa.
Hasil penelusuran tim Media juga menemukan bahwa perusahaan tersebut tengah mengerjakan tiga proyek berbeda secara bersamaan di lokasi lain, yang diduga turut memengaruhi lambannya pembangunan Kantor Lurah Sidogede.
Langkah pengawasan proyek kini menjadi perhatian masyarakat. Jika hingga batas waktu yang ditentukan proyek ini tak juga rampung, publik menilai perlu ada evaluasi terhadap sistem pengawasan dan manajemen pelaksanaan proyek di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih.
