JAKARTA, iFakta.co – Dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang kepala sekolah terhadap guru perempuan di salah satu SMK swasta di Cengkareng, Jakarta Barat, kini menjadi perhatian publik. Kasus tersebut sempat dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Barat, namun penyelidikannya telah dihentikan dengan alasan tidak ditemukan unsur pidana, sementara pihak pelapor juga mencabut laporannya.
Peristiwa ini sempat viral di media sosial setelah diunggah oleh sejumlah siswa sekolah tersebut. Unggahan itu kemudian dihapus, namun sebelumnya telah menyebar luas. Para siswa mengaku melakukan hal itu karena tidak ingin dugaan tindakan pelecehan terjadi di lingkungan sekolah mereka dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
Menanggapi hal ini, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat, Diding Wahyudin, tidak memberikan tanggapan langsung. Ia justru mengarahkan konfirmasi awak media kepada kuasa hukum sekolah, Ichsan.
Iklan
“Silakan bapak bisa koordinasi dengan Pak Ichsan,” ujar Diding saat dikonfirmasi awak media, Senin (20/10).
Diding beralasan, kasus tersebut telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Karena sudah diserahkan ke pihak kepolisian, kita tunggu hasilnya,” katanya.
Namun, saat ditanya soal langkah antisipasi agar kasus serupa tidak terulang di dunia pendidikan, Diding tidak memberikan jawaban.
Masyarakat Nilai Respons Sudin Tidak Peka
Sikap Diding yang terkesan cuek dan menghindar dari tanggung jawab moral memicu kekecewaan masyarakat. Warga menilai, pejabat pendidikan seharusnya lebih peka dan cepat tanggap terhadap persoalan serius yang menyangkut keamanan dan martabat guru di lingkungan sekolah.
“Kasus seperti ini tidak bisa dianggap sepele. Kalau pejabat pendidikannya diam saja, bagaimana nasib guru dan siswa ke depan?” ujar seorang warga Cengkareng yang enggan disebut namanya.
Masyarakat berharap Dinas Pendidikan DKI Jakarta turun tangan dan mengevaluasi kinerja Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat, agar kasus serupa tidak kembali terjadi dan lingkungan sekolah di Jakarta tetap aman serta bermartabat. (tim)