Ratusan driver ojek online Jawa Timur gelar Deklarasi Jogo Jatim di Tugu Pahlawan Surabaya sebagai komitmen menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Diikuti berbagai organisasi seperti PDOI, HIPDA, ADO, dan Garda.(Poto:ifakta.co).

SURABAYA, ifakta.co – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) lintas organisasi memenuhi halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu pagi, dalam agenda Deklarasi Jogo Jatim. Mereka menyatakan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.


Deklarasi ini diinisiasi oleh Aliansi Online Driver Jawa Timur yang menghimpun dua organisasi besar, yakni Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur dan Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia. Hadir pula perwakilan dari Asosiasi Driver Online (ADO) Jawa Timur dan Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Jawa Timur.

Iklan


Peserta tak hanya dari Surabaya, namun juga datang dari berbagai daerah seperti Gresik, Malang, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro. Berbagai atribut aplikator dan komunitas ojol terlihat mendominasi area acara.


“Kami bangga bisa hadir. Jauh-jauh dari Lamongan bersama teman-teman untuk ikut deklarasi ini,” ujar Satriya, salah satu driver ojol asal Lamongan.


Penanggung jawab kegiatan, Puji Waluyo, menyampaikan bahwa deklarasi ini merupakan wujud respons positif para driver online atas sejumlah aksi unjuk rasa di daerah lain yang berujung perusakan fasilitas umum.


“Kami tidak ingin kejadian serupa terjadi di Jawa Timur. Ojol bukan hanya bisa demo, tapi juga bisa jadi garda ketertiban,” tegas Puji.


Hal senada disampaikan Titto Achmad selaku penanggung jawab lainnya.


“Kehadiran teman-teman ojol di sini adalah bentuk tanggung jawab menjaga keamanan Jawa Timur, khususnya Surabaya,” ujarnya.


Deklarasi bertema “Ojol Jogo Jatim” itu dibacakan oleh Heri Bimantara, Pembina PDOI Jawa Timur, dan diikuti serentak oleh seluruh peserta.


“Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Tidak menyangka yang datang sebanyak ini,” kata Heri.


Usai deklarasi, para ketua organisasi driver online menyampaikan narasi dukungan terhadap Jogo Jatim, menegaskan bahwa menjaga kondusivitas wilayah adalah kewajiban bersama agar mereka bisa bekerja dengan aman dan nyaman.


“Puncak acara sudah selesai. Tak perlu lama, yang penting khidmat dan sukses,” pungkas Puji sambil tersenyum menikmati nasi kotak yang disediakan panitia.

(may).