JAKARTA, ifakta.co — Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024. Predikat ini menjadi bukti nyata konsistensi BNN dalam mewujudkan tata kelola keuangan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.

Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dilakukan langsung oleh Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I BPK, Nyoman Adhi Suryadnyana, kepada Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Suyudi Ario Seto, M.Si., di Gedung Tower BPK RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/10).

Dalam sambutannya, Nyoman Adhi Suryadnyana memberikan apresiasi atas konsistensi BNN dalam menjaga kualitas penyusunan laporan keuangan negara. Ia berharap capaian tersebut dapat terus dipertahankan melalui penguatan tata kelola, serta tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan secara berkelanjutan.

Iklan

“BNN telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mewujudkan pengelolaan anggaran yang tertib, transparan, dan berorientasi hasil. Capaian WTP ini bukan sekadar prestasi administratif, melainkan bentuk tanggung jawab publik yang patut diapresiasi,” ujar Nyoman.


Sementara itu, Kepala BNN RI, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan bimbingan yang diberikan oleh BPK. Menurutnya, keberhasilan mempertahankan opini WTP selama 15 tahun berturut-turut merupakan hasil kerja keras dan sinergi seluruh jajaran BNN.

“Ini adalah hasil kerja kolektif seluruh insan BNN. Kami akan terus meningkatkan profesionalisme, memperkuat sistem pengawasan internal, serta memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegas Suyudi.


Usai kegiatan penyerahan LHP, kedua pihak juga berdiskusi mengenai sejumlah agenda strategis, termasuk penguatan roadmap rehabilitasi nasional melalui kolaborasi lintas sektor bersama Kementerian Perindustrian, guna mendorong kemandirian ekonomi bagi klien pascarehabilitasi. Selain itu, disepakati pula perlunya percepatan pemerataan fasilitas rehabilitasi agar layanan publik semakin mudah diakses oleh masyarakat di seluruh wilayah.

Dalam kesempatan tersebut, BPK menegaskan bahwa BNN memiliki peran vital dalam melindungi generasi muda dari bahaya narkoba, sekaligus menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa yang sehat dan produktif.

Menutup rangkaian acara, Kepala BNN RI menegaskan komitmen lembaganya untuk terus memperkuat sinergi dengan BPK serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. Ia menyoroti tantangan baru dalam pemberantasan narkoba, termasuk maraknya peredaran narkotika berbentuk liquid vape, yang membutuhkan pengawasan lintas sektor secara terpadu.

“Kami akan terus berbenah dan beradaptasi menghadapi dinamika kejahatan narkotika yang semakin kompleks. Kolaborasi yang kuat dengan BPK menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan memperkokoh upaya War on Drugs for Humanity,” pungkasnya.

(Sb-Alex)