Zurich, ifakta.co – Raksasa makanan dan minuman global, Nestlé, pada hari Rabu (9/10/2025), mengumumkan bahwa mereka telah menarik diri dari aliansi internasional yang berfokus pada pengurangan emisi metana dari sektor peternakan. Aliansi ini bertujuan untuk memitigasi dampak buruk peternakan sapi perah terhadap percepatan pemanasan global.
Pengumuman mendadak ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen Nestlé dalam upaya dekarbonisasi rantai pasoknya, khususnya yang berasal dari produksi susu dan daging, yang dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi metana terbesar. Metana adalah gas rumah kaca kuat dengan potensi pemanasan puluhan kali lipat dari karbon dioksida dalam jangka pendek.
Dalam pernyataan resminya, Nestlé menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memfokuskan kembali sumber daya dan upayanya pada inisiatif internal yang dianggap lebih efektif dan memiliki dampak langsung terhadap operasional mereka. Perusahaan tersebut menekankan bahwa mereka tetap berkomitmen pada target keberlanjutan yang ambisius, termasuk target emisi nol bersih (net\ zero) pada tahun 2050.
Iklan
“Kami menyadari peran penting yang dimainkan dalam mengurangi emisi metana dari sektor pertanian. Namun, setelah tinjauan mendalam, kami memutuskan bahwa sumber daya kami dapat lebih baik dimanfaatkan untuk mendukung program-program keberlanjutan kami sendiri, yang mencakup investasi langsung pada petani untuk adopsi praktik pertanian regeneratif, termasuk pakan ternak yang mengurangi metana,” ujar juru bicara Nestlé.
Langkah mundurnya Nestlé ini sontak memicu kritik dari sejumlah kelompok lingkungan dan advokasi iklim. Para kritikus berpendapat bahwa penarikan diri dari upaya kolaboratif global mengirimkan sinyal yang salah, seolah-olah tanggung jawab iklim dapat dipikul secara individu tanpa koordinasi sektor. Aliansi yang ditinggalkan Nestlé tersebut merupakan forum penting untuk berbagi praktik terbaik dan mengembangkan solusi skala besar yang seragam di industri.
Peternakan sapi perah, yang merupakan sumber utama bahan baku bagi banyak produk Nestlé, menghasilkan metana melalui proses pencernaan (fermentasi enterik). Mengurangi emisi ini adalah kunci untuk mencapai target iklim global, dan keputusan Nestlé untuk berjalan sendiri dapat mempersulit upaya penetapan standar industri yang seragam.
Meskipun demikian, Nestlé menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan pemasok dan mitra di tingkat lokal untuk mempromosikan praktik berkelanjutan dan tetap terbuka untuk kolaborasi di masa depan. Perusahaan menegaskan bahwa rencana mereka untuk mengatasi emisi metana tetap menjadi prioritas utama.(Jo)