SERANG, ifakta.co – Anggota Komisi IX DPR RI, Tubagus Haerul Jaman, bersama Badan Gizi Nasional (BGN), menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Alun-alun Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa (16/9).
Program MBG merupakan salah satu kebijakan baru pemerintah dalam upaya menekan angka stunting dan mengatasi permasalahan gizi buruk di Indonesia.
Dalam sambutannya, Tubagus Haerul Jaman menegaskan bahwa MBG merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut program ini sebagai langkah strategis untuk memastikan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil, memperoleh gizi seimbang.
Iklan
“Langkah ini adalah bentuk komitmen pemerintah menjadikan gizi sebagai prioritas nasional. Akses terhadap pangan sehat harus dirasakan seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah terpencil,” tegasnya.
Untuk memperkuat implementasi program, BGN telah menghadirkan 43 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Banten, dengan rencana penambahan 35 unit lagi.

Kegiatan sosialisasi juga melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, agar generasi muda turut berperan dalam penyebaran pengetahuan gizi.
Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi, Rahma Dewi Auliyasari, menekankan pentingnya literasi gizi di lingkungan keluarga. Menurutnya, pola makan sederhana dengan paduan karbohidrat, protein, sayuran hijau, buah, dan air putih sudah cukup untuk menjaga kesehatan.
“Edukasi harus dimulai dari rumah. Jika keluarga sadar gizi, maka program nasional ini akan lebih mudah tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Administrasi Anggota DPR RI, Ahmad Sanukri, menyoroti pentingnya keterlibatan petani, nelayan, dan pelaku UMKM dalam mendukung ketersediaan bahan pangan MBG. Menurutnya, kolaborasi sektor lokal bukan hanya meningkatkan kualitas gizi, tetapi juga memperkuat perekonomian daerah.
“Dapur BGN bisa menjadi pusat kolaborasi. Jadi selain mendorong kesehatan, juga membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada edukasi gizi, kegiatan ini juga memperkenalkan konsep ramah lingkungan, seperti pemanfaatan sampah organik rumah tangga untuk pupuk kompos serta pengelolaan limbah plastik melalui daur ulang.
Melalui sinergi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan mampu memperluas pemahaman publik tentang pentingnya pola makan sehat sekaligus menjadi fondasi bagi terciptanya Indonesia yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya saing.
(Sb-Alex)