JAKARTA, ifakta.co – Umat Hindu.menggelar Doa Kebangsaan untuk memohon perdamaian dan persatuan bangsa di Kuil Hindu Murugan Temple, Jakarta Baratal, Sabtu (6/9/2025).
Puluhan umat Hindu dari wilayah Jabodetabek hadir, melantunkan doa bersama demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Ini sebenarnya ibadah rutin bulanan kami. Tapi hari ini kami khususkan juga sebagai doa kebangsaan untuk bangsa dan negara. Semua tahu, sepekan terakhir suasana sempat resah. Doa kami agar masyarakat tetap percaya pada pemerintahan sekarang,” ujar Kobalen, Dewan Pembina Yayasan Shree Sanathana Dharma Aalayam, di lokasi acara.
Iklan
Kobalen menegaskan, masyarakat perlu memberi kepercayaan kepada Presiden Prabowo Subianto yang saat ini tengah berupaya keras mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui program kesehatan, pendidikan, makanan gratis, hingga penyediaan rumah.
Meski ia mengakui ada sebagian masyarakat yang belum puas sehingga memicu gelombang demonstrasi, Kobalen berharap aksi tersebut tidak lagi diwarnai kekerasan.
“Presiden Prabowo mau mendengar aspirasi. Tapi jangan sampai anarkis. Kalau merusak fasilitas umum, justru masyarakat yang rugi,” katanya.
Doa kebangsaan dimulai pukul 10.30 WIB dengan lantunan kidung suci, dilanjutkan doa bersama, dan ditutup dengan ritual api suci yang melambangkan penghancuran segala keburukan serta air sebagai simbol kesejukan dan kedamaian.
Kobalen juga menegaskan, demonstrasi adalah hak rakyat dalam demokrasi, tetapi harus dilakukan secara tertib.
“Silakan protes, itu sah. Tapi jangan sampai mengganggu kepentingan umum. Jangan bikin masyarakat takut. Kemarin kita lihat sendiri, sekolah diliburkan, pengusaha kabur, pekerja terpaksa WFH. Itu mengganggu sistem,” tegasnya.
Menurutnya, aksi rusuh bukan dilakukan mahasiswa, melainkan ulah oknum penyusup.
“Mahasiswa kita biasanya elegan kalau menyampaikan aspirasi. Saya mantan mahasiswa, saya tahu. Kalau ada kerusuhan, saya yakin aparat akan bisa mengungkap siapa dalangnya,” ujar Kobalen.
Ia menambahkan, aksi mahasiswa semestinya tetap meminta izin dan menjaga aturan yang ada.
“Kalau anarkis, sama saja merusak tatanan ekonomi dan menghambat kesejahteraan yang sedang dibangun pemerintah,” ucapnya.
Kobalen menutup pernyataannya dengan menyerukan agar masyarakat percaya pada kepemimpinan Presiden Prabowo.
“Pemerintah mampu menangani persoalan bangsa ini. Tinggal kita dukung dan berdoa bersama agar negara tetap aman dan sejahtera,” tandasnya.
(my/my)