Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso saat menerima kunjungan silaturahmi pengurus MUI Kabupaten Nganjuk di ruang kerjanya.(Poto: istimewa).

NGANJUK, ifakta.co -Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, menerima kunjungan silaturahmi pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nganjuk masa khidmat 2023–2028 di ruang kerjanya, Rabu (20/8/2025). Pertemuan ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk menjaga stabilitas keamanan, ketertiban, serta kehidupan sosial-keagamaan di wilayah Nganjuk.

Ketua MUI Nganjuk KH. Aly Musthofa Sa’id menyampaikan enam poin rekomendasi, mulai dari penataan homestay, penyediaan fasilitas ibadah di perusahaan, penguatan spiritual pekerja, hingga pengendalian fenomena sound horeg dalam tradisi masyarakat.

Iklan

Selain itu, MUI juga menyoroti persoalan gesekan antarperguruan silat, meningkatnya kasus bunuh diri, penyalahgunaan narkoba dan miras, serta potensi gesekan antar kelompok keagamaan yang dinilai perlu mendapat perhatian serius.

“Rekomendasi ini kami sampaikan sebagai bentuk ikhtiar menjaga kondusifitas daerah. MUI berharap langkah-langkah yang disarankan bisa diimplementasikan bersama oleh pihak keamanan, pemerintah, maupun masyarakat,” ungkap KH. Aly Musthofa Sa’id.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso menegaskan komitmen Polres untuk menindaklanjuti rekomendasi MUI dengan langkah konkret, termasuk mengundang stakeholder terkait untuk duduk bersama mencari solusi terbaik.

“Polres Nganjuk siap bersinergi dengan MUI, Pemkab, Apindo, perusahaan, serta serikat pekerja dalam penataan fasilitas ibadah di perusahaan. Kami juga mendukung penguatan spiritual pekerja melalui kegiatan keagamaan. Untuk penggunaan sound system berkapasitas besar, kami tegaskan dilarang jika tidak sesuai aturan, mengacu pada Surat Edaran Bersama Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, dan Pangdam V/Brawijaya tertanggal 6 Agustus 2025,” tegas Kapolres.

Lebih jauh, Kapolres menambahkan bahwa pencegahan bunuh diri akan digencarkan melalui kerja sama dengan Kemenag lewat khutbah dan safari ibadah. Sementara itu, untuk penanganan narkoba, masyarakat diminta aktif melapor melalui layanan bebas pulsa 110 atau WhatsApp Lapor Kapolres Nganjuk di nomor 081151110110.

Polres Nganjuk juga berencana memperkuat wawasan kebangsaan bagi pesilat dengan melibatkan ketua perguruan silat, MUI, serta tokoh masyarakat untuk menyusun kurikulum pembinaan karakter. Sedangkan untuk mencegah ceramah provokatif, Satintelkam akan melakukan verifikasi dan analisis bersama MUI sebelum memberikan izin kegiatan.

“Semua rekomendasi MUI kami pandang sebagai masukan konstruktif. Sinergi ini penting agar Nganjuk tetap aman, damai, dan kondusif,” tambah Henri Noveri Santoso.

Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga kerukunan, sikap humanis, serta membebaskan Nganjuk dari potensi gangguan keamanan.

(may).