Washington, ifakta.co – Analis Bank of America memperkirakan nilai dolar Amerika Serikat (AS) akan menghadapi tekanan pelemahan pada 2025 apabila Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya. Prediksi ini muncul di tengah tren inflasi tahunan yang menunjukkan peningkatan, sehingga mempersempit ruang kebijakan bagi bank sentral AS.

Menurut para analis, pemangkasan suku bunga di tengah kenaikan inflasi dapat memicu kekhawatiran pasar terhadap stabilitas daya beli dolar. Investor kemungkinan akan mengalihkan portofolionya ke aset berdenominasi mata uang lain atau komoditas, seperti emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Iklan

“Jika The Fed menurunkan suku bunga terlalu cepat sementara inflasi masih menanjak, dolar berisiko melemah signifikan karena imbal hasil riil akan menurun,” tulis tim riset Bank of America dalam laporannya.

Sejak awal 2025, inflasi tahunan di AS dilaporkan terus berada di atas target 2% The Fed, dipicu oleh kenaikan harga energi dan biaya sewa. Kondisi ini memunculkan dilema kebijakan moneter: antara mendorong pertumbuhan ekonomi dengan suku bunga rendah atau menjaga stabilitas harga dengan mempertahankan suku bunga tinggi.

Pasar keuangan kini menunggu sinyal yang lebih jelas dari The Fed, sementara para pelaku pasar mata uang bersiap menghadapi potensi volatilitas nilai tukar dolar AS dalam beberapa bulan mendatang.(FA)