Teheran, ifakta.co – Pemerintah Iran pada hari Sabtu mengeluarkan pernyataan tegas bahwa pihaknya siap memblokir rencana pembukaan koridor transportasi di wilayah Kaukasus, yang menjadi bagian dari kesepakatan regional yang disponsori oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Koridor tersebut dirancang untuk menghubungkan Armenia dan Azerbaijan melalui jalur darat yang melintasi wilayah strategis dekat perbatasan Iran, dengan tujuan memperkuat konektivitas ekonomi dan mengurangi ketegangan geopolitik di kawasan. Namun, Teheran menilai proyek ini berpotensi mengancam kedaulatan dan kepentingan nasionalnya, sekaligus mengubah keseimbangan kekuatan di perbatasan utara Iran.
“Kami tidak akan tinggal diam jika koridor tersebut dibangun tanpa mempertimbangkan hak dan kepentingan Iran,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, seraya menambahkan bahwa pihaknya siap mengambil langkah politik maupun operasional untuk menghentikan proyek tersebut.
Iklan
Ancaman ini muncul di tengah meningkatnya persaingan pengaruh antara kekuatan regional, termasuk Rusia, Turki, dan Amerika Serikat, dalam menentukan masa depan Kaukasus pasca konflik Nagorno-Karabakh. Kesepakatan yang dimediasi Trump dinilai Washington sebagai peluang menciptakan jalur perdagangan baru yang menghubungkan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
Namun, bagi Iran, koridor tersebut dikhawatirkan akan memotong akses langsungnya ke Armenia dan mengurangi peran strategisnya sebagai jalur transit utama di kawasan.
Situasi ini menambah ketegangan baru di wilayah yang sudah rentan konflik, dengan potensi melibatkan aktor-aktor besar dalam perebutan pengaruh di jantung Kaukasus.(Jo)


























