KOLOMBIA, ifakta.co – Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memulai proses negosiasi dengan kelompok bersenjata Clan del Golfo, salah satu kartel narkotika terbesar dan paling berpengaruh di negara tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan “Paz Total” atau “Perdamaian Total” yang diusung Petro, dengan tujuan mengakhiri kekerasan bersenjata yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Kolombia.

Dalam pernyataannya, Petro menegaskan bahwa proses ini akan melibatkan mediasi resmi dan pengawasan internasional untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah berupaya mendorong Clan del Golfo meninggalkan aktivitas kriminal, termasuk perdagangan narkotika dan penambangan ilegal, sebagai syarat utama menuju kesepakatan damai.

Clan del Golfo, yang dikenal juga sebagai Autodefensas Gaitanistas de Colombia (AGC), selama ini terlibat dalam jaringan penyelundupan kokain internasional, kekerasan terhadap penduduk sipil, serta bentrokan dengan pasukan keamanan. Meski inisiatif negosiasi ini menuai kritik dari sebagian pihak yang menganggapnya sebagai bentuk “impunitas,” Petro menilai pendekatan dialog adalah jalan realistis untuk mengurangi korban jiwa dan membuka peluang reintegrasi mantan anggota kartel ke masyarakat.

Iklan

Pemerintah Kolombia berencana memulai pembicaraan awal dalam beberapa minggu ke depan, dengan fokus pada gencatan senjata sementara dan pembahasan mekanisme penyerahan senjata. Petro berharap kesepakatan dengan Clan del Golfo dapat menjadi preseden positif bagi perundingan dengan kelompok bersenjata lain yang masih aktif di berbagai wilayah Kolombia.(Jo)