Washington, ifakta.co — Pejabat tinggi dari Amerika Serikat dan Tiongkok sepakat untuk memperpanjang gencatan tarif selama 90 hari ke depan, dalam upaya meredakan ketegangan dagang yang telah berlangsung bertahun-tahun antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Keputusan ini diumumkan setelah serangkaian pertemuan tingkat tinggi antara perwakilan dagang dari kedua negara, yang digelar secara tertutup di Washington D.C. Langkah ini menandai perpanjangan dari kesepakatan sebelumnya yang hampir berakhir, dan diharapkan memberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan negosiasi perdagangan yang lebih komprehensif.

Juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa perpanjangan ini bertujuan untuk “memberikan ruang dialog yang konstruktif dan menghindari eskalasi lebih lanjut,” sembari menekankan pentingnya menjaga stabilitas pasar global. Sementara itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut keputusan ini sebagai langkah positif menuju hubungan ekonomi yang lebih seimbang dan saling menguntungkan.

Iklan

Selama periode 90 hari ini, kedua negara sepakat untuk tidak memberlakukan tarif tambahan dan terus bekerja sama dalam merumuskan kesepakatan jangka panjang yang mencakup isu-isu penting seperti perlindungan kekayaan intelektual, akses pasar, dan transfer teknologi.

Reaksi pasar terhadap kabar ini cenderung positif, dengan indeks saham utama di Wall Street dan bursa Tiongkok mengalami kenaikan. Pelaku pasar berharap bahwa perpanjangan gencatan ini bisa menjadi pijakan untuk mengakhiri perang dagang yang selama ini menimbulkan ketidakpastian global.

Gencatan tarif ini pertama kali diberlakukan sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi hubungan dagang yang memanas sejak 2018, ketika kedua negara saling mengenakan tarif miliaran dolar atas produk masing-masing. Kini, dengan diperpanjangnya masa jeda, dunia menanti apakah kesepakatan permanen dapat tercapai dalam beberapa bulan ke depan.(Jo)