MAROKO, ifakta.co – Defisit perdagangan tahunan Maroko mengalami pelebaran signifikan sebesar 18,4% dalam enam bulan pertama tahun 2025, mencapai 162 miliar dirham atau setara dengan sekitar $17,8 miliar. Peningkatan ini mencerminkan tekanan eksternal yang terus memengaruhi perekonomian negara Afrika Utara tersebut.
Kenaikan defisit ini dipicu oleh peningkatan nilai impor yang tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekspor yang sebanding. Berdasarkan data dari Kantor Pertukaran Maroko, impor meningkat terutama pada sektor energi, bahan baku industri, dan produk makanan. Di sisi lain, ekspor tetap stagnan meskipun ada sedikit pertumbuhan di sektor fosfat dan tekstil.
Kondisi global seperti harga minyak yang masih tinggi, fluktuasi nilai tukar, dan melemahnya permintaan global turut memperburuk neraca perdagangan Maroko. Selain itu, ketergantungan Maroko pada impor barang modal dan bahan baku juga memperbesar tekanan pada sektor eksternal.
Iklan
Pemerintah Maroko saat ini tengah mendorong berbagai kebijakan untuk memperkuat industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor, termasuk pengembangan sektor manufaktur dan investasi pada energi terbarukan. Namun, hasil dari langkah-langkah tersebut diperkirakan baru akan terlihat dalam jangka menengah hingga panjang.
Dengan pelebaran defisit ini, para analis menilai bahwa Maroko perlu menjaga stabilitas fiskal dan memperkuat diversifikasi ekspor untuk menghadapi tantangan ekonomi global ke depan. (J0)