RUSIA, ifakta.co – Raksasa pertambangan asal Rusia, Norilsk Nickel (Nornickel), secara resmi memangkas perkiraan produksinya untuk tahun 2025. Langkah ini dilakukan di tengah tantangan operasional dan ketidakpastian pasar global yang terus berlanjut. Penurunan proyeksi tersebut diperkirakan akan berdampak pada pasokan logam industri penting seperti nikel, paladium, dan tembaga—yang menjadi andalan utama perusahaan.

Dalam pernyataan resminya, manajemen Nornickel menyebutkan bahwa revisi ke bawah terhadap target produksi ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan rantai pasok, kondisi cuaca ekstrem di Siberia, serta proses modernisasi fasilitas tambang dan pabrik yang memerlukan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

“Lingkungan eksternal yang menantang serta kebutuhan untuk memastikan keselamatan dan efisiensi jangka panjang membuat kami harus menyesuaikan proyeksi kami,” ungkap perwakilan Nornickel.

Iklan

Untuk tahun 2025, Nornickel kini memperkirakan produksi nikel berada di kisaran yang lebih rendah dari sebelumnya, sementara output paladium dan platinum juga dipangkas menyusul penurunan tingkat ekstraksi bijih.

Penurunan proyeksi ini berpotensi menekan pasokan global logam-logam strategis tersebut, yang banyak digunakan dalam industri otomotif, elektronik, serta transisi energi hijau. Beberapa analis memperkirakan harga nikel dan paladium bisa kembali melonjak dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan kekhawatiran terhadap potensi kekurangan pasokan.

Sebagai salah satu produsen logam terbesar di dunia, perubahan strategi produksi Nornickel akan diawasi ketat oleh pelaku pasar global, terutama di tengah meningkatnya permintaan akan bahan baku kendaraan listrik dan energi bersih. (Jo)