YOGYAKARTA, ifakta.co – Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat suara soal kematian misterius Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang juga alumnus Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (HI) UGM angkatan 2005. Pihak kampus mendesak agar kasus ini diusut secara tuntas karena dinilai tidak wajar.

“Jika meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar, perlu diusut tuntas. Ini demi kemanusiaan dan tanggung jawab perlindungan negara terhadap warganya,” tegas Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito, Rabu (9/7/2025), dikutip dari Antara.

Alumnus Berprestasi, UGM Kehilangan Sosok Teladan

Iklan

Arie menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya ADP, yang selama ini dikenal sebagai diplomat muda berkarier cemerlang. “Tentu kita kehilangan sosok alumni berprestasi, alumni Hubungan Internasional Fisipol UGM yang memiliki karier yang baik. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ucapnya.

Ucapan duka juga datang dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) Fisipol UGM. Ketua DIHI, Nur Rachmat Yuliantoro, menyebut Arya Daru sebagai kebanggaan komunitas akademik HI UGM. “Dikenal sebagai diplomat yang andal, Daru adalah kebanggaan kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga diberi kekuatan dan ketabahan,” ujarnya.

Kemlu: Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi

Sebelumnya diberitakan, ADP ditemukan tewas di kamar indekos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kepalanya dililit lakban, sementara pintu kamar terkunci dari dalam. Korban ditemukan oleh penjaga kos.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa ADP selama ini bertugas menangani berbagai isu pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Pihak Kemlu, kata dia, telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke kepolisian.

“Kami tidak ingin berspekulasi. Kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian,” tegas Judha.

(my/my)