JAKARTA, ifakta.co – Ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve semakin membayangi sentimen pasar global. Meskipun data ekonomi AS baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan inflasi dan pertumbuhan pekerjaan yang moderat, para pelaku pasar masih kesulitan memprediksi langkah selanjutnya dari bank sentral terbesar di dunia itu.

Ketidakkonsistenan dalam pernyataan pejabat The Fed, yang sebagian masih bersikap hawkish, sementara yang lain menunjukkan kesiapan untuk mulai melonggarkan kebijakan moneter. Menambah kebingungan di kalangan investor. Akibatnya, pergerakan pasar keuangan dalam beberapa hari terakhir cenderung marjinal, dengan volatilitas yang meningkat namun tanpa arah yang jelas.

Pasar saham bergerak mendatar, imbal hasil obligasi AS naik-turun tanpa pola yang konsisten, sementara nilai tukar dolar mengalami fluktuasi tipis terhadap mata uang utama lainnya. Hal ini mencerminkan sikap “wait and see” investor yang menunggu sinyal yang lebih tegas dari The Fed sebelum mengambil posisi lebih agresif.

Iklan

Sementara itu, data inflasi dan angka tenaga kerja yang akan dirilis dalam beberapa pekan ke depan dipandang sebagai katalis utama. Jika data menunjukkan tekanan harga yang terus mereda, peluang untuk penurunan suku bunga pada akhir tahun akan meningkat. Namun, jika inflasi membandel, The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, memperpanjang periode ketidakpastian.

Dalam situasi seperti ini, para analis menyarankan investor untuk tetap berhati-hati dan menyeimbangkan portofolio mereka guna menghadapi skenario yang beragam. Ketidakpastian atas arah kebijakan moneter The Fed diperkirakan akan tetap menjadi faktor utama yang menggerakkan pasar dalam waktu dekat.

(Jojo)