JAKARTA, Ifakta.co – Menurut Peringkat Produsen Mobil Global, yang dirilis oleh Dewan Internasional Transportasi Bersih (ICCT) dan dibahas dalam webinar 24 Juni oleh Bernstein Research, produsen mobil Tiongkok dan Tesla terus menjadi pemimpin dalam transisi global menuju kendaraan listrik (EV). Sementara itu, pabrikan otomotif tradisional asal Amerika Serikat justru menunjukkan kinerja yang tertinggal dalam berbagai metrik utama.
Dalam laporan ini, ICCT menilai berbagai perusahaan otomotif dunia berdasarkan empat kategori utama, yakni :
- Kinerja emisi CO₂
- Penerapan teknologi kendaraan listrik
- Strategi dan target dekarbonisasi
- Kesiapan menghadapi regulasi emisi masa depan
Tesla tetap menjadi pionir dengan skala produksi EV yang efisien, margin keuntungan yang tinggi, serta jejak karbon kendaraan yang tergolong rendah. Perusahaan milik Elon Musk itu konsisten mendominasi pasar EV global, terutama di segmen kendaraan massal dan premium.
Iklan
Di sisi lain, perusahaan Tiongkok seperti BYD, Geely, dan SAIC mendapat pujian karena agresivitas mereka dalam memperluas portofolio EV, membangun rantai pasokan baterai lokal, dan memperkuat posisi di pasar ekspor. BYD, misalnya, berhasil mengintegrasikan produksi baterai dan mobil secara vertikal, yang memberi mereka keunggulan biaya dan kecepatan adaptasi pasar.
Sementara produsen seperti General Motors (GM) dan Ford telah mengumumkan komitmen besar terhadap elektrifikasi, ICCT mencatat bahwa realisasi di lapangan masih belum sejalan dengan janji. Penetrasi EV masih rendah dibandingkan pesaing dari Tiongkok dan Eropa, serta performa efisiensi energi dan pengurangan emisi belum menunjukkan percepatan yang signifikan.
Ketertinggalan ini dikaitkan dengan beberapa faktor, antara lain. Terlambatnya peluncuran model EV kompetitif hingga ketergantungan pada model kendaraan berbahan bakar fosil yang sangat menguntungkan.
Tantangan dalam skala produksi baterai domestik
Produsen mobil Eropa seperti Volkswagen, BMW, dan Stellantis berada di posisi menengah. Mereka telah melakukan investasi besar dalam elektrifikasi, tetapi hasilnya belum mampu menyamai kecepatan produsen Tiongkok. Namun, mereka dinilai cukup siap menghadapi regulasi ketat emisi yang akan berlaku di kawasan Uni Eropa.
Webinar yang diselenggarakan oleh Bernstein Research menekankan bahwa persaingan dalam industri otomotif global kini bukan hanya soal kualitas kendaraan, tapi juga kecepatan inovasi dan kesiapan menghadapi kebijakan iklim. Tesla dan perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menunjukkan bagaimana kombinasi teknologi, strategi bisnis, dan dukungan pemerintah dapat menciptakan dominasi global.
Laporan ini sekaligus menjadi peringatan bagi produsen mobil yang masih lambat beradaptasi: revolusi EV bukan masa depan yang jauh melainkan kenyataan hari ini. (Jojo)