WASHINGTON, ifakta.co – Bursa Saham Jepang mengalami kerugian tajam pada perdagangan Rabu (2/7), setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang meragukan tercapainya kesepakatan perdagangan dengan Tokyo memicu kekhawatiran investor.
Indeks Nikkei 225 turun lebih dari 2%, terseret oleh penurunan tajam di sektor otomotif, teknologi, dan eksportir utama. Sentimen pasar memburuk setelah Trump mengisyaratkan bahwa negosiasi perdagangan dengan Jepang mengalami hambatan dan belum ada tanda-tanda akan segera tercapai kesepakatan.
“Jepang belum memberi kami apa yang kami inginkan. Kami akan melihat apa yang terjadi, tapi sejujurnya, saya tidak yakin kami bisa mendapatkan kesepakatan yang adil,” ujar Trump dalam sebuah konferensi pers.
Iklan
Pernyataan tersebut langsung memicu aksi jual di pasar saham Tokyo. Saham-saham perusahaan eksportir seperti Toyota, Honda, dan Sony melemah tajam karena kekhawatiran bahwa ketegangan dagang dapat berujung pada tarif baru atau hambatan perdagangan tambahan.
Analis mengatakan bahwa pasar sangat sensitif terhadap ketidakpastian perdagangan, terutama mengingat besarnya ketergantungan ekonomi Jepang pada ekspor. Selain itu, ketegangan ini datang di tengah ketidakpastian global yang lebih luas, termasuk kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan gejolak di pasar keuangan internasional.
“Komentar Trump menjadi pukulan berat bagi pasar. Investor kini semakin waspada terhadap potensi eskalasi lebih lanjut dalam hubungan perdagangan antara Jepang dan Amerika Serikat,” kata seorang analis pasar di Tokyo.
Yen Jepang sempat menguat terhadap dolar AS sebagai respons atas meningkatnya permintaan aset safe haven, yang semakin menambah tekanan pada saham eksportir Jepang.
Pasar kini menantikan perkembangan lebih lanjut dari dialog perdagangan kedua negara. Namun untuk sementara, ketidakpastian ini diperkirakan akan terus membayangi pergerakan pasar saham Jepang dalam waktu dekat.
(FA)