AUSTRALIA, ifakta.co – Saham Domino’s Pizza Enterprises Ltd merosot tajam ke level terendah dalam lebih dari 11 tahun pada perdagangan Rabu (2/7), setelah perusahaan mengumumkan bahwa CEO Grup, Mark van Dyck, akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini.
Pengumuman tersebut memicu kekhawatiran di kalangan investor terkait arah dan strategi masa depan perusahaan. Saham Domino’s jatuh lebih dari 5%, memperpanjang tren pelemahan yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir akibat tekanan biaya dan perubahan perilaku konsumen.
Dalam keterangannya, perusahaan menyebutkan bahwa van Dyck, yang telah memimpin Domino’s di kawasan Asia Pasifik selama hampir satu dekade, akan tetap berada di posisinya hingga akhir 2025 untuk memastikan proses transisi yang mulus. Namun, pasar tampaknya merespons negatif atas ketidakpastian kepemimpinan tersebut.
Iklan
“Mark telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan bisnis kami di kawasan ini. Kami menghormati keputusannya untuk mundur dan berterima kasih atas kontribusi luar biasanya,” ujar Chairman Domino’s Pizza Enterprises dalam pernyataannya.
Selain isu pergantian CEO, Domino’s juga menghadapi tantangan dari kenaikan biaya operasional, persaingan yang semakin ketat, serta perubahan preferensi konsumen pasca-pandemi yang berdampak pada penurunan pesanan.
Saat ini, perusahaan sedang dalam proses mencari pengganti van Dyck, dengan mempertimbangkan kandidat internal maupun eksternal. (Jojo)