MAJALENGKA, ifakta.co – Warga Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Majalengka H. Eman Suherman untuk segera mengambil tindakan nyata terkait minimnya penerangan jalan, khususnya di area bukit dan jalan penghubung antar desa yang rawan kecelakaan dan kriminalitas.

Setiap malam, warga Bantarujeg dihadapkan pada kegelapan yang pekat. Jalur bukit yang menghubungkan antar wilayah menjadi momok menakutkan, bahkan aktivitas masyarakat harus dihentikan lebih awal karena gelap yang mengancam keselamatan.

“Malam hari di sini seperti masuk ke alam kubur. Tidak ada penerangan jika kita melewati bukit padahal jalanan bagus dan tiang kecil arus listrik ada jelas terlihat. Kami hidup dalam ketakutan setiap kali harus melewati bukit,” ujar seorang warga setempat Lilis, Senin (30/6/2025).

Iklan

Kondisi ini mendapat sorotan tajam dari Mursalin, Ketua Lembaga Studi Ilmu Hukum Indonesia Bersatu (LESIM). Ia mengecam keras lambannya respons pemerintah terhadap kebutuhan dasar warga terkait penerangan jalan.

“Gubernur dan Bupati jangan tutup mata. Warga hidup dalam gelap, ini bukan soal kenyamanan lagi, tapi soal nyawa. Di mana negara ketika rakyatnya harus berjibaku dengan bahaya hanya karena lampu jalan tidak tersedia?” tegas Mursalin kepada ifakta.co

Menurutnya, penerangan jalan bukanlah proyek mewah, tapi kebutuhan urgen yang berdampak langsung terhadap keselamatan, pendidikan, hingga perputaran ekonomi malam hari.

“Jangan tunggu ada korban dulu baru sibuk datang. Bukti kehadiran negara itu dimulai dari hal paling dasar. Kalau jalan saja tidak bisa terang, bagaimana rakyat bisa merasa aman?” lanjutnya.

Warga pun berharap Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi bisa melakukan safari malam ke Bantarujeg, untuk melihat langsung betapa gelap dan rawannya wilayah tersebut ketika matahari terbenam.

Sementara Camat Bantarujeg, Agus Heriyanto, melalui staf kasubag umum menyampaikan bahwa dirinya belum dapat memenuhi permintaan audiensi dari media ifakta.co karena padatnya agenda dinas.

Kini masyarakat menunggu, apakah pemerintah benar-benar hadir dan peduli terhadap keluhan mereka. Sebab bagi warga Bantarujeg, terang bukan sekadar cahaya, tapi harapan akan keselamatan dan keadilan.

(Sb-Alex)