AMERIKA SERIKAT, ifakta.co – Morgan Stanley mengungkapkan bahwa kekhawatiran mengenai potensi “perlambatan signifikan” dalam ekonomi Amerika Serikat dan global akibat kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump belum sepenuhnya terwujud. Namun, para analis memperingatkan bahwa dampak tersebut kemungkinan mulai terlihat dalam waktu dekat, khususnya melalui kenaikan inflasi.

Dalam laporan riset terbarunya, Morgan Stanley menyoroti bahwa peningkatan tarif dan hambatan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintahan Trump sejauh ini belum memberikan dampak langsung yang besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, mulai terlihat adanya tekanan pada rantai pasok global serta peningkatan biaya input bagi perusahaan.

“Sejauh ini, ekonomi AS masih menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Namun, risiko perlambatan tetap nyata dan kemungkinan akan tercermin terlebih dahulu melalui kenaikan harga konsumen dan biaya produksi,” tulis tim analis Morgan Stanley.

Iklan

Para analis juga menambahkan bahwa ketegangan dagang yang terus berlangsung berpotensi mendorong inflasi secara tidak langsung, seiring meningkatnya biaya impor, gangguan logistik, dan penurunan efisiensi produksi. Jika inflasi naik tanpa disertai pertumbuhan pendapatan dan investasi yang memadai, maka daya beli masyarakat bisa tertekan, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Meskipun kondisi pasar saat ini masih relatif stabil, Morgan Stanley mengingatkan para investor agar tetap waspada terhadap potensi perubahan dalam indikator-indikator ekonomi yang dapat memicu volatilitas pasar, terutama apabila data inflasi mendatang melebihi ekspektasi.

“Dampak dari kebijakan perdagangan memang tidak selalu langsung terasa. Namun, sejarah menunjukkan bahwa gesekan dagang yang berkepanjangan sering kali berdampak pada tekanan harga dan perlambatan ekonomi dalam jangka menengah,” tambah laporan tersebut.

Morgan Stanley juga menyarankan para pelaku pasar untuk secara aktif memantau indikator-indikator utama seperti inflasi inti, data ketenagakerjaan, dan aktivitas manufaktur sebagai sinyal awal dari potensi perubahan kondisi ekonomi akibat kebijakan perdagangan yang agresif.

(SbAlex)