JAKARTA, Ifakta.co – Sebagian besar mata uang Asia menguat pada perdagangan hari Senin (30/6/2025), didorong oleh data yang menunjukkan adanya perbaikan dalam aktivitas bisnis di Tiongkok. Sentimen pasar membaik setelah indeks manajer pembelian (PMI) Tiongkok menunjukkan ekspansi, menandakan peningkatan permintaan domestik dan stabilisasi ekonomi negara tersebut.
Yuan Tiongkok tercatat menguat terhadap dolar AS, mendorong mata uang regional lainnya ikut menguat. Mata uang seperti won Korea Selatan, dolar Taiwan, ringgit Malaysia, dan baht Thailand juga mengalami penguatan. Sementara itu, rupiah Indonesia bergerak stabil dengan kecenderungan menguat seiring arus modal yang mulai kembali masuk ke pasar negara berkembang.
Data PMI manufaktur dan jasa yang lebih baik dari perkiraan meningkatkan keyakinan bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok akan berlanjut, yang pada akhirnya memberikan dorongan bagi mitra dagang utama di kawasan Asia. Analis mencatat bahwa perekonomian Asia, yang sangat bergantung pada permintaan dari Tiongkok, mendapatkan angin segar dari sinyal perbaikan ini.
Namun demikian, beberapa pelaku pasar tetap berhati-hati menghadapi ketidakpastian global, termasuk arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat dan tensi geopolitik yang masih berlangsung. Meski begitu, untuk sementara waktu, data ekonomi positif dari Tiongkok berhasil menopang penguatan mata uang Asia.
(FA)