JAKARTA, ifakta.co – Harga emas bergerak naik tipis dari level terendah dalam satu bulan pada perdagangan Senin (30/6), didorong oleh melemahnya nilai dolar Amerika Serikat. Namun, permintaan terhadap aset safe haven tetap terbatas di tengah meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan meningkatnya optimisme atas potensi tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya.

Emas di pasar spot tercatat naik sekitar 0,2% menjadi $2.326,50 per ons pada pukul 14.00 WIB, setelah sempat menyentuh level terendah sejak akhir Mei. Sementara itu, emas berjangka AS juga mencatat kenaikan tipis ke level $2.328,40 per ons.

Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Namun, permintaan emas sebagai aset pelindung nilai tidak terlalu kuat karena pasar global relatif stabil menyusul meredanya ketegangan di Timur Tengah dan adanya sinyal positif dari pembicaraan perdagangan antara AS dan beberapa negara mitra.

Analis mencatat bahwa fokus pasar saat ini beralih pada data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, termasuk laporan ketenagakerjaan dan risalah pertemuan Federal Reserve, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga ke depan.

“Selama dolar tetap melemah dan ketegangan geopolitik tidak meningkat, harga emas cenderung bertahan, namun tanpa dorongan signifikan,” ujar seorang analis komoditas.

Meskipun ada dukungan dari faktor teknikal dan pelemahan dolar, prospek harga emas tetap dibayangi oleh ekspektasi penurunan permintaan safe haven dalam waktu dekat.

(Sb-Alex)