Washington D.C. ifakta.co — Senat Amerika Serikat yang dikuasai Partai Republik pada Sabtu, 28 Juni 2025, secara resmi meloloskan rancangan undang-undang (RUU) besar terkait pemotongan pajak dan pengurangan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump. Keputusan ini menandai kemenangan legislatif besar bagi pemerintahan Trump dalam upaya mereformasi kebijakan fiskal AS.

RUU ini disahkan dengan perolehan suara tipis 52-48, mencerminkan garis pemisah yang jelas antara Partai Republik dan Demokrat. Tidak ada satu pun anggota Demokrat yang memberikan suara mendukung, sementara seluruh senator Republik solid mendukung langkah tersebut.

RUU ini mencakup beberapa poin penting, antara lain:*

Pemotongan Pajak Korporasi:
Tarif pajak untuk perusahaan akan diturunkan dari 21% menjadi 17%, dengan tujuan mendorong investasi domestik dan daya saing industri AS.

Pengurangan Pajak untuk Kelas Menengah:
Individu dan keluarga kelas menengah akan mendapatkan pemotongan pajak yang signifikan, meskipun sebagian besar ketentuan ini bersifat sementara hingga 2030.

Pemangkasan Belanja Pemerintah:
Dari beberapa sektor, termasuk program bantuan sosial, perlindungan lingkungan, dan bantuan luar negeri, akan mengalami pengurangan anggaran cukup besar. Namun, anggaran pertahanan dan keamanan perbatasan justru meningkat.

Insentif investasi RUU ini memberikan potongan pajak tambahan bagi perusahaan yang membawa kembali produksi dan lapangan kerja ke dalam negeri.

Presiden Donald Trump langsung menyambut baik hasil ini. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, “Hari ini adalah kemenangan bagi rakyat Amerika. Kita mengembalikan uang kepada warga, memangkas birokrasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.”

Sementara itu, kubu Demokrat mengecam keras kebijakan tersebut. Pemimpin Mayoritas Demokrat di Senat, Chuck Schumer, menyebut RUU ini sebagai “hadiah untuk para miliarder” dan memperingatkan bahwa pemotongan terhadap program sosial akan membebani masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

Beberapa ekonom juga memperingatkan bahwa meskipun RUU ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi jangka pendek, pemangkasan besar-besaran terhadap pendapatan negara dapat meningkatkan defisit anggaran secara signifikan.

RUU yang disahkan Senat ini akan segera digabungkan dengan versi yang telah disetujui DPR AS untuk disempurnakan sebelum akhirnya dikirim ke meja Presiden Trump untuk disahkan menjadi undang-undang.

Jika disahkan sepenuhnya, ini akan menjadi reformasi fiskal terbesar sejak era Trump sebelumnya pada tahun 2017 dan dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap perekonomian, kesejahteraan sosial, dan ketimpangan ekonomi di Amerika Serikat. (Jojo)