AMERICA SERIKAT, ifakta.co – Penggabungan dan akuisisi (M&A) kerap menjadi strategi yang digunakan perusahaan untuk memperluas jangkauan, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat pertumbuhan. Di sektor kecantikan, tren ini pun semakin marak. Beberapa perusahaan besar dan startup kecantikan berlomba melakukan akuisisi demi memperkuat portofolio mereka di tengah persaingan pasar yang kian ketat.
Namun, menurut analis di Evercore ISI, meskipun M&A menawarkan peluang taktis bagi saham-saham di sektor kecantikan, langkah ini belum cukup untuk mengatasi tantangan struktural yang lebih dalam.
Evercore ISI menyoroti bahwa tekanan utama yang dihadapi sektor kecantikan saat ini bukan sekadar soal skala atau ekspansi produk. Tantangan tersebut meliputi perubahan preferensi konsumen yang cepat, meningkatnya kesadaran terhadap keberlanjutan dan etika, serta persaingan yang semakin ketat dari merek-merek independen yang gesit dan dekat dengan komunitas.
Iklan
“Transaksi M&A mungkin memberikan dorongan jangka pendek pada valuasi saham, tetapi tidak menyentuh isu-isu mendasar seperti perlambatan pertumbuhan organik, perubahan perilaku belanja konsumen, dan kebutuhan akan inovasi berkelanjutan,” tulis analis Evercore ISI dalam laporannya.
Lebih lanjut, mereka menilai bahwa perusahaan kecantikan yang hanya mengandalkan strategi akuisisi tanpa disertai dengan transformasi model bisnis dan inovasi produk akan kesulitan menjaga daya saingnya di pasar global.
Meski begitu, Evercore ISI tetap melihat adanya peluang bagi investor yang jeli, khususnya pada perusahaan yang mampu memanfaatkan M&A secara strategis sekaligus berkomitmen menghadirkan produk yang relevan dengan tren konsumen modern.
(Alex)