JAKARTA, ifakta.co – Cleopatra VII Philopator adalah sosok perempuan yang paling terkenal dalam sejarah Mesir Kuno dan bahkan dunia. Ia adalah ratu terakhir dari Dinasti Ptolemaik, yang memerintah Mesir sebelum jatuh ke tangan Kekaisaran Romawi. Cleopatra lahir pada tahun 69 SM dan naik takhta pada usia 18 tahun, memerintah bersama ayahnya, saudara-saudaranya, dan akhirnya sebagai ratu tunggal.
Berbeda dengan gambaran populer yang menekankan kecantikannya, kekuatan utama Cleopatra sebenarnya terletak pada kecerdasan, kecakapan politik, dan kemampuannya berkomunikasi. Cleopatra dikenal fasih berbicara dalam beberapa bahasa, termasuk Mesir kuno, yang tidak dikuasai oleh sebagian besar penguasa dari Dinasti Ptolemaik yang keturunan Yunani-Makedonia.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang cermat, strategis, dan berpendidikan tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan, diplomasi, dan seni.
Iklan
Salah satu aspek paling terkenal dalam kisah Cleopatra adalah hubungannya dengan dua pemimpin besar Romawi, Julius Caesar dan kemudian Mark Antony.
Pada tahun 48 SM, Cleopatra membangun aliansi politik dan hubungan pribadi dengan Julius Caesar untuk mempertahankan kekuasaannya atas Mesir. Dari hubungan ini lahirlah seorang putra bernama Ptolemy XV atau lebih dikenal sebagai Caesarion.
Setelah kematian Caesar pada 44 SM, Cleopatra menjalin hubungan dengan Mark Antony. Keduanya tidak hanya terikat secara romantis tetapi juga membentuk kekuatan politik untuk menantang Oktavianus (kemudian menjadi Kaisar Augustus).
Perang antara Oktavianus dan pasangan Cleopatra–Antony berakhir dengan kekalahan di Pertempuran Actium pada tahun 31 SM. Setelah itu, Mark Antony dan Cleopatra mundur ke Mesir. Pada tahun 30 SM, ketika pasukan Romawi mendekati Alexandria, Mark Antony bunuh diri, disusul Cleopatra yang juga mengakhiri hidupnya — konon dengan membiarkan dirinya dipatuk ular kobra, meskipun ada teori lain terkait penyebab kematiannya.
Dengan wafatnya Cleopatra, berakhir pula kekuasaan Dinasti Ptolemaik dan kemerdekaan Mesir. Mesir kemudian menjadi provinsi di bawah kekuasaan Romawi.
Hingga kini, Cleopatra tetap menjadi simbol kekuatan perempuan, kecerdasan, dan daya tarik yang melampaui zaman. Kisah hidupnya telah menginspirasi banyak karya seni, sastra, teater, dan film selama lebih dari dua ribu tahun. Ia adalah contoh nyata bagaimana seorang perempuan mampu memainkan peran penting dalam percaturan geopolitik dunia kuno.
(Sb-Alex)