New Delhi — Ekonomi India diperkirakan akan tumbuh pada kecepatan yang relatif stabil pada tahun fiskal ini dan tahun berikutnya, setelah mencatat pertumbuhan terendah dalam empat tahun belakangan ini. Proyeksi ini mencerminkan ketahanan fundamental ekonomi India meskipun menghadapi tantangan global dan domestik.
Berdasarkan laporan sejumlah lembaga riset ekonomi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) India sempat melambat pada tahun fiskal 2024-2025 akibat kombinasi dari tingginya suku bunga global, ketidakpastian geopolitik, serta dampak penurunan permintaan eksternal. Namun, prospek pemulihan tetap positif.
Analis memperkirakan bahwa pada tahun fiskal 2025-2026 dan 2026-2027, ekonomi India akan kembali bergerak stabil di kisaran 6,5% hingga 7%, didukung oleh kuatnya konsumsi domestik, peningkatan investasi pemerintah di sektor infrastruktur, serta pertumbuhan sektor teknologi dan jasa.
Iklan
“Penurunan pada 2024-2025 bersifat sementara. Kami melihat adanya tanda-tanda pemulihan yang kuat, terutama dari sektor manufaktur, jasa, dan pertanian,” ujar seorang ekonom dari lembaga riset ternama di Mumbai.
Faktor lain yang turut menopang pertumbuhan adalah reformasi struktural yang terus didorong oleh pemerintah India, termasuk peningkatan digitalisasi, insentif untuk industri ramah lingkungan, dan upaya memperluas akses pembiayaan bagi UMKM.
Meskipun demikian, sejumlah risiko tetap membayangi, seperti volatilitas harga energi global, ketegangan geopolitik, serta potensi tekanan inflasi. Pemerintah dan Bank Sentral India diharapkan tetap waspada dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Dengan prospek ini, India tetap dipandang sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, menjadi pusat perhatian bagi investor global yang mencari peluang di pasar negara berkembang. (Jo)