MAJALENGKA, ifakta.co – Di tengah geliat pembangunan dan optimisme yang terus dibangun, Bupati Majalengka H. Eman Suherman dinilai perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap arah dan dampak pertumbuhan daerah. Evaluasi ini menjadi krusial untuk memastikan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat dan tidak menyisakan ketimpangan di berbagai sektor.
Majalengka memang mencatatkan sejumlah pencapaian penting, terutama dengan beroperasinya Bandara Internasional Kertajati sebagai katalis pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, meningkatnya investasi di sektor industri, pariwisata, pertanian modern, serta pertumbuhan UMKM menjadi indikator bahwa geliat ekonomi daerah mulai bergerak.
Namun, capaian tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan pemerataan pembangunan. Masih banyak wilayah di pelosok Majalengka yang mengalami ketertinggalan infrastruktur dasar, terbatasnya penerangan jalan umum, kurangnya layanan publik yang merata, hingga stagnasi dalam digitalisasi birokrasi yang semestinya menjadi tulang punggung pelayanan masyarakat.
Kondisi ini mengundang sorotan publik, termasuk dari para pengamat kebijakan. Mereka menilai bahwa Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM), sebagai pemegang kendali arah pembangunan provinsi, wajib turun tangan mengevaluasi dan mempercepat integrasi program lintas kabupaten-kota, termasuk Majalengka. Terutama agar pembangunan tidak bersifat sektoral dan hanya terpusat pada wilayah strategis tertentu saja.
“KDM bersama Pemkab Majalengka harus membuktikan bahwa visi pembangunan tidak hanya slogan. Evaluasi menyeluruh diperlukan—mulai dari efektivitas kebijakan, realisasi anggaran, hingga dampak nyata terhadap kesejahteraan warga,” ujar salah satu tokoh masyarakat Majalengka.
Ironisnya, dalam era digitalisasi saat ini, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Majalengka justru dinilai ‘mati suri’. Lemahnya inisiatif digital, tidak adanya terobosan sistem informasi publik, serta lambannya pelayanan berbasis teknologi memperkuat kesan bahwa birokrasi belum siap menghadapi era 5.0.
Tantangan-tantangan ini menuntut kepemimpinan yang berani, responsif, dan berorientasi jangka panjang. Harapan masyarakat jelas: jangan sampai Majalengka hanya tumbuh secara fisik, tapi tertinggal dalam aspek kualitas hidup, keadilan sosial, dan daya saing.
KDM bersama Pemkab harus bertindak sekarang—bukan sekadar membanggakan pencapaian, tapi menghadirkan solusi nyata yang merata dan berkelanjutan.
(Sb-Alex | ifakta.co)