Industri Otomotif Nasional Terancam Rugi US$500 Juta Akibat Perang Iran-Israel

- Jurnalis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Unit roda empat yang akan masuk pasar otomotif tanah air dan siap untuk di jual. (Foto : Istimewa)

Unit roda empat yang akan masuk pasar otomotif tanah air dan siap untuk di jual. (Foto : Istimewa)

JAKARTA, IFAKTA.CO | Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa konflik bersenjata antara Iran dan Israel dapat menimbulkan kerugian serius bagi industri otomotif nasional. Potensi kerugian tersebut diperkirakan mencapai hingga US$500 juta, jika eskalasi konflik terus berlanjut dan mengganggu rantai pasok global.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, menyatakan bahwa industri otomotif Indonesia sangat bergantung pada kelancaran pasokan bahan baku dan komponen dari luar negeri, termasuk kawasan Timur Tengah dan Asia.

“Gangguan terhadap jalur distribusi internasional, terutama di kawasan Teluk, dapat menyebabkan kenaikan harga bahan baku seperti logam, plastik industri, hingga semikonduktor. Ini akan berdampak langsung pada biaya produksi dan waktu distribusi kendaraan di dalam negeri,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, volatilitas harga minyak global akibat konflik juga berpotensi menekan daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM dapat menurunkan minat konsumen terhadap pembelian kendaraan bermotor, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan industri otomotif nasional.

Kemenperin saat ini tengah berkoordinasi dengan pelaku industri untuk menyusun langkah mitigasi, termasuk diversifikasi sumber bahan baku dan peningkatan produksi lokal untuk mengurangi ketergantungan impor.

“Ini menjadi momentum bagi industri nasional untuk memperkuat rantai pasok domestik dan mempercepat pengembangan kendaraan listrik berbasis komponen dalam negeri,” tambahnya.

Kemenperin berharap situasi geopolitik segera mereda agar stabilitas ekonomi global, termasuk sektor industri otomotif, dapat terjaga.

(Jo)

Berita Terkait

Proyeksi Pasar Otomotif Domestik Sepanjang 2025
Mazda EZ-60 Curi Perhatian Pencinta Otomotif Tanah Air
Proyeksi Pasar Otomotif Domestik Sepanjang 2025
Resmi Diluncurkan, Begini Spesifikasi Lengkap All New Honda Accord RS Hybrid
Marc Marquez Catat Waktu Tercepat di Sesi Latihan Sirkuit Aragon
Jelang Jakarta E-Prix 2025, Jakpro Bersama FEO Pantau Detail Kesiapan Sirkuit
Yang Lain Minggir, Toyota Inova Jadi Raja Jalanan
Jalin Kerjasama dengan Adira, Yadea Luncurkan Banyak Warna Baru

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:08 WIB

Industri Otomotif Nasional Terancam Rugi US$500 Juta Akibat Perang Iran-Israel

Rabu, 11 Juni 2025 - 00:07 WIB

Proyeksi Pasar Otomotif Domestik Sepanjang 2025

Selasa, 10 Juni 2025 - 22:32 WIB

Mazda EZ-60 Curi Perhatian Pencinta Otomotif Tanah Air

Selasa, 10 Juni 2025 - 00:51 WIB

Proyeksi Pasar Otomotif Domestik Sepanjang 2025

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:59 WIB

Resmi Diluncurkan, Begini Spesifikasi Lengkap All New Honda Accord RS Hybrid

Berita Terbaru

foto : dokumentasi (ifakta.co/Jo)

Internasional

Produsen AS Berebut Lindungi Keuntungan, Volume Nilai Capai Rekor

Sabtu, 21 Jun 2025 - 17:28 WIB