IFAKTA. co – Harga minyak mentah global mencatat penurunan tajam dalam perdagangan Asia pada Jumat, 20 Juni 2025. Sentimen pasar diliputi kehati-hatian seiring meningkatnya kekhawatiran akan permintaan global serta ketidakpastian geopolitik yang terus membayangi.
Minyak mentah jenis Brent untuk kontrak Agustus tergelincir sebesar 2,1% ke level sekitar USD 81,40 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 2,3% menjadi USD 77,90 per barel. Penurunan ini melanjutkan tren pelemahan yang sudah terlihat sejak awal pekan.
Beberapa faktor turut menekan harga minyak. Pertama, data ekonomi terbaru dari Tiongkok menunjukkan pertumbuhan industri yang lebih lemah dari perkiraan, memicu kekhawatiran atas permintaan energi dari konsumen terbesar kedua dunia tersebut. Selain itu, spekulasi mengenai potensi peningkatan pasokan dari produsen utama, termasuk AS dan negara-negara anggota OPEC+, memperkuat tekanan jual di pasar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, para pelaku pasar juga mencermati perkembangan situasi di Timur Tengah, terutama konflik yang melibatkan Iran dan Israel. Meskipun ketegangan masih tinggi, belum ada eskalasi besar yang langsung mengganggu pasokan, sehingga pasar lebih fokus pada faktor fundamental dan makroekonomi.
Analis menilai bahwa pergerakan harga dalam jangka pendek akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan data ekonomi global, komentar dari bank sentral utama, serta keputusan kebijakan produksi dari OPEC+ dalam pertemuan mendatang.
Dengan volatilitas yang tinggi dan sentimen yang berubah-ubah, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi fluktuasi harga yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan. Mengingat Gedung Putih mengisyaratkan bahwa Presiden Donald Trump baru akan memutuskan memasuki perang Iran-Israel dalam dua minggu kedepan. (Jojo)