Harga Minyak Anjlok, Investor Ragu Usai Sinyal Beragam dari Presiden Trump

- Jurnalis

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

harga minyak anjlok, investor ragu usai sinyal beragam datang dari presiden Trump (foto:istimewa)

harga minyak anjlok, investor ragu usai sinyal beragam datang dari presiden Trump (foto:istimewa)

Jakarta, ifakta.co – Harga minyak dunia tercatat melemah tajam pada perdagangan Kamis (19/6), seiring meningkatnya keraguan investor menyusul sinyal yang membingungkan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait arah kebijakan energi dan geopolitik Washington.

Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Agustus turun 2,1% menjadi USD 80,75 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 2,4% ke level USD 76,10 per barel.

Baca juga :  Gubernur Banten Andra Soni Hadiri Pembukaan Indo Defence 2025 Expo and Forum

Pelemahan ini dipicu oleh sentimen negatif pasar yang tidak pasti mengenai komitmen Presiden Trump terhadap stabilitas pasokan energi global. Dalam pernyataan terbarunya, Trump mengeluarkan komentar beragam terkait kemungkinan intervensi di Timur Tengah dan dukungan terhadap industri minyak dalam negeri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Investor menghadapi dilema karena Trump belum menunjukkan arah kebijakan yang jelas, terutama menyangkut sanksi terhadap Iran dan perlindungan terhadap produsen minyak AS,” ujar Analis Energi dari GlobalCom Research, Linda Meyer.

Baca juga :  Gubernur Banten Andra Soni Hadiri Penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) Tahun 2025

Kebingungan juga muncul dari sinyal yang saling bertolak belakang terkait kemungkinan pembukaan kembali cadangan minyak strategis AS, serta ketidakpastian mengenai langkah diplomatik Washington terhadap konflik di kawasan Teluk.

Selain faktor geopolitik, pelaku pasar juga mencermati data permintaan global yang stagnan dan persediaan minyak mentah AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini memperkuat tekanan terhadap harga, di tengah kekhawatiran bahwa pasar minyak bisa kembali mengalami kelebihan pasokan.

Baca juga :  Hendry Lie Divonis 14 Tahun Penjara dan Denda Uang Pengganti Rp1,06 Triliun

Sejumlah analis menilai bahwa selama tidak ada kejelasan dari Gedung Putih maupun arah pasar global, harga minyak masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah dalam jangka pendek.

(Jo)

Berita Terkait

Demi Ketentraman Warga, Kegiatan GPdI Rusun Daan Mogot Distop Sementara
BEI Dikabarkan Akan Ubah Satuan Perdagangan Saham, Investor Diminta Siaga
Kapolsek Kresek dan Jajaran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-50 kepada Kapolresta Tangerang
Proses Ekstradisi Paulus Tanos Kembali Menguat, Pemerintah Indonesia Didesak Bertindak Tegas
Warga RW 01 Pegadungan Kalideres Protes Usaha Daging Babi di Puri Gardenia
Kapolri Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Ribuan Orang Hari Ini
KLHK Tindak Tegas Dua Pabrik di Bekasi karena Cemari Lingkungan
Pemprov DKI Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mulai 14 Juni hingga 31 Agustus 2025

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:49 WIB

Demi Ketentraman Warga, Kegiatan GPdI Rusun Daan Mogot Distop Sementara

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:32 WIB

BEI Dikabarkan Akan Ubah Satuan Perdagangan Saham, Investor Diminta Siaga

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:07 WIB

Harga Minyak Anjlok, Investor Ragu Usai Sinyal Beragam dari Presiden Trump

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:23 WIB

Kapolsek Kresek dan Jajaran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-50 kepada Kapolresta Tangerang

Rabu, 18 Juni 2025 - 23:44 WIB

Proses Ekstradisi Paulus Tanos Kembali Menguat, Pemerintah Indonesia Didesak Bertindak Tegas

Berita Terbaru