Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santosoo saat menaiki kereta dalam giat kirab pusaka dari Berbek ke Pendopo Sosro Koesoema.(Poto: istimewa).
NGANJUK ifakta.co – Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Nganjuk membaur dengan masyarakat dalam Peringatan Tradisi Boyong Natapraja ke-145 Tahun 2025 yang digelar meriah di Alun-Alun Nganjuk, Kamis (12/6/2025).
Tradisi Boyong Natapraja adalah tradisi penting di Kabupaten Nganjuk yang menandai perpindahan pusat pemerintahan dari Desa Berbek ke Nganjuk pada tahun 1880. Tradisi ini sarat nilai filosofi tentang pengabdian, persatuan, dan semangat pelayanan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kehadiran kami di tengah-tengah masyarakat adalah bentuk nyata sinergi Polri dan Forkopimda dalam menjaga serta melestarikan budaya lokal. Selain sebagai ajang kebersamaan, tradisi ini juga memiliki potensi besar sebagai wisata budaya yang dapat mengangkat pelaku UMKM dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar AKBP Henri.
Ribuan warga memadati jalur kirab yang menampilkan atraksi budaya seperti reog, jaranan, barongan, dan berbagai kesenian tradisional lainnya. Acara ini menjadi ruang ekspresi kebudayaan sekaligus peluang promosi bagi produk-produk lokal khas Nganjuk.
Forkopimda Nganjuk turut mengenakan busana adat Jawa dan berjalan bersama masyarakat dari Alun-Alun Berbek menuju Alun-alun Nganjuk, hingga Pendopo KRT Sosrokoesoemo, sesuai sejarah perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Nganjuk.
Kapolres menambahkan, pelestarian tradisi daerah yang dikolaborasikan dengan penguatan ekonomi kreatif merupakan langkah strategis dalam memperkuat jati diri daerah sekaligus menyejahterakan masyarakat.
Pemerintah bersama Forkopimda berkomitmen menjadikan tradisi Boyong Natapraja sebagai ikon budaya yang mampu mempererat hubungan sosial dan memberi manfaat ekonomi bagi warga Nganjuk.
(may).