Hormati Tonggak Sejarah Bumi Anjuk Ladang, Pemda Nganjuk Gelar Ritual Boyong Natapraja

- Jurnalis

Kamis, 12 Juni 2025 - 23:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Wakilnya Trihandy Cahyo Saputro saat kirab Boyong Natapraja dari Berbek menuju pendopo Soesro Koesoema.(Poto:ifakta.co).

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Wakilnya Trihandy Cahyo Saputro saat kirab Boyong Natapraja dari Berbek menuju pendopo Soesro Koesoema.(Poto:ifakta.co).

Nganjuk, ifakta.co – Pemerintah Kabupaten Nganjuk menggelar prosesi adat Boyong Natapraja dan Sedekah Bumi ke-145, tahun 2025, pada Kamis (12/6/2025), sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan ungkapan rasa syukur atas perjalanan pemerintahan daerah tersebut.

Kegiatan ini menjadi penanda peristiwa bersejarah berpindahnya pusat pemerintahan dari Berbek ke Nganjuk, yang terjadi pada 6 Juni 1880 silam.

Prosesi dipimpin langsung oleh Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Wakil Bupati Trihandy Cahyo Saputro bersama stakeholder terkait dan semua unsur Forkopimda Nganjuk yang mengambil start dari Alun-Alun Berbek.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua hal yang sangat identik sebagai simbol sejarah Kabupaten Nganjuk dalam prosesi boyong adalah Pusaka dan Kereta Kuda.

Baca juga :  Job Fair Nganjuk 2025: Buka Peluang Karier dengan Ribuan Lowongan Kerja

Boyong pusaka yang diarak kereta kuda yang merupakan simbol tradisi sejarah Nganjuk (Poto: ifakta.co).

Prosesi diawali dengan penyerahan dua pusaka oleh sesepuh setempat, yakni tombak Kiai Jurang Penatas dan payung Kiai Tunggul Wulung. Kedua pusaka ini kemudian diarak menggunakan kereta kuda menuju Pendapa KRT Sosrokoesoemo, diikuti oleh bupati, wakil bupati beserta istri, perangkat daerah, lembaga vertikal, badan usaha, hingga masyarakat umum.

Rangkaian kegiatan Boyong Natapraja ini telah dimulai sejak Rabu malam (11/6/2025) melalui prosesi Bedal Pusaka, yakni simbol perpindahan pusaka dari Berbek ke pusat pemerintahan saat ini.

Baca juga :  Komitmen Nol Rupiah Bupati Nganjuk saat Lantik 278 Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah

Adapun puncak acara dimeriahkan dengan prosesi Sedekah Bumi, yang ditandai dengan arak-arakan 20 gunungan berisi hasil bumi dari seluruh kecamatan di Kabupaten Nganjuk. Setelah didoakan bersama, gunungan tersebut diperebutkan oleh warga di halaman pendapa.

Meski sempat terjadi saling berebut, suasana tetap berjalan aman dan kondusif berkat pengawasan aparat serta kesadaran masyarakat yang tinggi.

Tahun ini, Boyong Natapraja dan Sedekah Bumi mengusung tema “Notoprojo Bersinergi Membangun Negeri”, sebagai refleksi sinergi lintas elemen dalam membangun Kabupaten Nganjuk yang lebih maju tanpa melupakan akar sejarahnya.

Baca juga :  Ada Pengurus PBNU di PT Gag Nikel. Etika, Transparansi, dan Komitmen Organisasi

Bupati Marhaen menyampaikan bahwa acara ini merupakan pelestarian budaya sekaligus penghormatan terhadap sejarah panjang Kabupaten Nganjuk.

“Boyong ini tetap digelar sebagai penghormatan terhadap sejarah Kabupaten Nganjuk dan ungkapan rasa syukur. Ini adalah bagian penting dari tonggak sejarah Kota Angin,” ujar Bupati Marhaen.

Boyong Natapraja menjadi tradisi unik sebagai identitas budaya dan sejarah Kabupaten Nganjuk yang perlu dijaga kelestariannya.Selain memperkuat rasa cinta terhadap daerah, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi sejarah bagi generasi muda sekaligus identitas Nganjuk.

(may).


Berita Terkait

Meriahkan Boyong Natapraja ke-145, Kapolres Nganjuk Dukung Budaya dan Ekonomi Rakyat
Ada Pengurus PBNU di PT Gag Nikel. Etika, Transparansi, dan Komitmen Organisasi
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Lokasi Tambang PT Gag Nikel di Raja Ampat
Tinjau Tahura Carita, Gubernur Banten Andra Soni: Bisa Dukung Perekonomian Masyarakat
TACB Nganjuk Dorong Disporabudpar Laporkan Pelaku Pengrusakan Situs Lingga- Yoni Terbesar di Nganjuk
Diduga Dicongkel Oknum Mengaku dari Dinas,Situs Purbakala Lingga -Yoni Terbesar di Nganjuk Rusak Parah
Bercerita Jalan Braga Yang Jadi Ikonik di Kota Bandung
Fenomena Spa Nakal di Jakarta: Antara Bisnis dan Pelanggaran Norma

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:51 WIB

Meriahkan Boyong Natapraja ke-145, Kapolres Nganjuk Dukung Budaya dan Ekonomi Rakyat

Kamis, 12 Juni 2025 - 23:15 WIB

Hormati Tonggak Sejarah Bumi Anjuk Ladang, Pemda Nganjuk Gelar Ritual Boyong Natapraja

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:40 WIB

Ada Pengurus PBNU di PT Gag Nikel. Etika, Transparansi, dan Komitmen Organisasi

Sabtu, 7 Juni 2025 - 22:40 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Lokasi Tambang PT Gag Nikel di Raja Ampat

Sabtu, 31 Mei 2025 - 09:39 WIB

Tinjau Tahura Carita, Gubernur Banten Andra Soni: Bisa Dukung Perekonomian Masyarakat

Berita Terbaru